BERITABARU214 -
Pemudik menuju timur yang melintas Garut tahun ini diprediksi melonjak. Hal itu terjadi karena beragam faktor, salah satunya karena ongkos tol mahal.
Kadishub Garut Suherman memprediksi jumlah pemudik yang lewat Garut akan naik sekitar 20 persen.
"Insya Allah mudik kali ini akan lancar, namun akan ada kenaikan volume kendaraan sekitar 20 persen," ujar Suherman kepada wartawan di Pos PAM Limbangan, Jalan Raya Limbangan, Garut, Kamis (30/5/2019).
Suherman mengatakan ada beragam faktor penyebab akan terjadi kenaikan volume kendaraan di jalur Garut. Salah satunya, karena ongkos tol dianggap mahal oleh masyarakat.
Suherman menyebut, berdasarkan hasil survey, kebanyakan pengendara yang melintasi jalur Garut merupakan pemudik dan wisatawan yang hendak menuju daerah-daerah yang jauh aksesnya dari tol seperti Garut dan Pangandaran.
"Salah satunya itu. Tapi kemarin ada survey dari Kementerian Perhubungan jadi rata-rata pemudik hendak ke jalur yang bukan tol, rata-rata rekreasi," katanya.
Untuk mengantisipasi kepadatan di Jalur Garut, Suherman menyebut pihaknya akan bekerja maksimal bersama polisi dan TNI melakukan pengamanan dan pelayanan di jalur mudik.
"Petugas kami standby 24 jam bergiliran di lapangan. Tak usah sungkan untuk meminta bantuan," pungkas Suherman.
Pasar Bikin Macet
Sementara itu sejumlah pasar di Garut masih jadi biang kemacetan, seperti Pasar Limbangan dan Pasar Lewo.
Polisi sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Salah satunya dengan melakukan kanalisasi. Polisi memasang pagar pembatas di pinggir jalan untuk mempersempit aktivitas pejalan kaki tidak masuk ke badan jalan.
"Kita lakukan kanalisasi tujuannya agar lalu lintas tidak terhambat," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguana di tempat yang sama.
Kemacetan di sejumlah pasar terjadi akibat adanya aktivitas masyarakat yang berbelanja. Tak jarang arus lalin terhambat oleh penyebrangan warga.
"Ada anggota yang ditempatkan khusus. Jadi nanti kalau ada yang mau nyebrang dikumpulin dulu, kalau udah banyak nyebrang bareng-bareng. Supaya tidak tercecer dan macet," katanya.
Budi mengatakan Pemkab Garut juga sudah mengantisipasi kemacetan di kawasan pasar. Salah satunya dengan melarang delman beroperasi.
"Sebentar lagi akan diberikan insentif. Jadi (delman) enggak beroperasi dulu untuk sementara waktu," pungkas Budi.
0 Comments:
Posting Komentar