BERITABARU214 - Bulan Ramadhan yang baru berakhir adalah momen beramal sampai lintas negara. Donasi umat Islam Indonesia, membantu umat Islam Mesir berbuka puasa dan dhuafa.
Jelang akhir Ramadhan lalu, Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (LazisMu) Mesir mengadakan program yang dinamakan Takjil on the Road dan Kado Ramadan. Kegiatan itu diadakan pada tanggal 29 dan 31 Mei 2019.
Takjil on the Road merupakan kegiatan berbagi paket takjil yang diberikan kepada para pengguna jalan baik pengendara mobil dan motor, maupun pejalan kaki yang berlalu-lalang. Anggota LazisMu Mesir dibantu dengan pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir membagikan sekitar 500 paket takjil di Suq Sayarot, Nasr City, Kairo pada Rabu (29/5). Sedangkan 446 paket takjil lainnya dibagikan di Masjid Al Azhar Kairo pada Jumat (30/5).
Adapun Kado Ramadan adalah sebutan untuk 100 paket sembako yang dibagikan kepada para fakir miskin. Mulai dari petugas kebersihan, supir bajaj, penjual sayur, tukang barang bekas, pedagang buah, penjual tisu di pinggir jalan, penjaja koran, sopir dan kondektur bus, serta penjaga kuburan di bilangan Duweqa.
Mereka masing-masing mendapatkan satu paket sembako yang berisi minyak goreng, beras, margarin, gula, makaroni, dan saus tomat. Kegiatan berbagi Kado Ramadan tersebut dilaksanakan sejak usai salat Jumat. Paket sembako diangkut dengan menggunakan mobil bak terbuka dan dibagikan di area Hayyu Asyir, Zahro, Tub Ramli, dan Duweqa.
Program tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2018, seperti kata Aminullah Furqon Ketua LazisMu Mesir saat diwawancarai via Whatsapp. Amin menjelaskan ada 100 paket sembako yang dibagikan setiap tahunnya.
LazisMu Mesir merupakan lembaga yang dinaungi Muhammadiyah Mesir. Berdiri sejak 2018 lalu, program yang sudah dijalankan diantaranya adalah menyalurkan dana bantuan bencana, membantu pembayaran dana Markaz Lugoh (Kursus Bahasa Arab) bagi yang kurang mampu, dan pengadaan Shunduq Masisir. Shunduq Masisir merupakan kotak amal yang diletakkan di rumah makan Indonesia yang ada di wilayah Kairo.
Keseluruhan dana yang didapatkan untuk membiayai acara tersebut merupakan hasil sumbangan dari donatur baik yang berada di Indonesia, Mesir, maupun negara lainnya. Selain itu, dana juga didapatkan dari Shunduq Masisir itu. Baru dua tahun beroperasi, LazisMu Mesir terus berinovasi baik dalam hal mencari dana maupun menyalurkan dana tersebut.
Ajakan untuk terus berinfaq melalui LazisMu juga terus digencarkan baik lewat sosial media maupun lewat brosur yang tersebar di lingkungan masyarakat Indonesia. Rencananya, LazisMu Mesir ke depannya juga akan menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia yang berprestasi namun tergolong kurang mampu.
) Kholifatunnisa adalah mahasiswi S1 semester 6 Universitas Al Azhar jurusan Bahasa Arab dan Pemimpin Redaksi majalah Suara Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir
*) Artikel ini terselenggara atas kerja sama detikcom dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia).
0 Comments:
Posting Komentar