
World Bank mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 2,9% menjadi 2,6%. Melihat hal ini, pelaku usaha pun mengaku sudah mengantisipasi.
Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani antisipasi dilakukan karena para pelaku usaha pada dasarnya sudah melihat penurunan ekonomi secara global. Hal itu akibat adanya perang dagang.
Selain itu, kata Shinta, antisipasi dampak penurunan ekonomi global juga dilakukan untuk perdagangan di dalam negeri. Alhasil, perdagangan domestik tak akan ikut terganggu.
"Seperti kita ketahui pertumbuhan ekonomi dunia memang sudah menurun dan itu sudah diantisipasi. Tapi kita lihat secara positif untuk Indonesia dengan pemilu yang sudah selesai, harapan kami ya tentu saja kita tetap harus mengantisipasi dari dalam negeri sendiri," ungkap dia di kediaman Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Jakarta, Rabu (5/6/2019).
"Jadi walaupun situasi di luar ini sangat tidak menentu, tentu saja dengan adanya perang dagang dan hal-hal lain, kita tetap memfokuskan di dalam negeri kita," sambungnya.
Meskipun pertumbuhan ekonomi dunia tengah dikoreksi, pengusaha melihat perekonomian di Indonesia memiliki kemampuan. Ia mencontohkan kenaikan peringkat daya saing dunia dari 32 ke 11. Hal ini pun dinilai pengusaha sebagai hal yang positif.
"Kemarin ada beberapa tanda positif, yang paling saya senang adalah daya saing kita. Selama ini kan IMD Competitiveness kita kan cukup di bawah. Jadi naik 11 tingkat ini luar biasa. Kemarin kami sudah banyak bicara dengan pelaku industri manufaktur dan mereka kelihatannya cukup positif ke depannya," jelas dia.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa koreksi pertumbuhan ekonomi dunia berdampak pada ekspor barang di Indonesia.
0 Comments:
Posting Komentar