BERITABARU214 -World Bank atau Bank dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 2,6% dari sebelumnya 2,9%. Menanggapi hal tersebut ketua umum kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani menjelaskan saat ini pengusaha sudah mengantisipasi pertumbuhan ekonomi dunia.
"Kita sudah tahu ini akan melemah, kita sudah mulai mengantisipasi, perdagangan dunia barus saja dikoreksi jadi 2,6% dari 2,9%, beberapa negara juga sudah ada koreksi," kata Rosan dalam acara open house Lebaran di rumahnya, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2019).
Menurut Rosan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa sesuai target 5,3%, asalkan ada dorongan untuk konsumsi domestik.
"Harus dilihat juga, pertumbuhan kita lebih banyak dari konsumsi domestik, jadi memang yang nomor satu yang paling penting itu adalah daya beli harus dijaga," ujar dia.
Selanjutnya agar ekonomi Indonesia tetap bergerak, pemerintah juga harus mendongkrak investasi. Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk pemerintah agar ekonomi Indonesia bisa tetap tumbuh.
"Investasi kita masih agak tertinggal, nah ini PR nya, karena kontribusinya kurang lebih 34-35% dari pertumbuhan ekonomi kita. Jadi ini memang harus dijaga, kita mengandalkan ekspor tapi ya ekspor masih tertekan," ujar dia.
Berdasarkan keterangan Bank Dunia, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global pada 2019 ini lebih lemah dari perkiraan, yakni sebesar 0,3% di bawah perkiraan sebelumnya pada Januari.
"Ketidakpastian kebijakan yang meningkat, termasuk eskalasi ketegangan perdagangan baru-baru ini antara dua negara besar, disertai dengan perlambatan dalam investasi global dan penurunan kepercayaan," tulis laporan tersebut.
0 Comments:
Posting Komentar