BERITABARU214 - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) memberi mentor kepada pelaku usaha perusahaan rintisan (startup) di Surabaya pada Sabtu, 27 Juli 2019.
Saat memberi mentor, Risma membocorkan satu per satu strategi pembangunan di Kota Surabaya secara cepat dan tepat. Dari pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sampai pada kesejahteraan masyarakat secara spesifik. Bahkan Risma juga memberikan kesempatan para peserta untuk bertanya berbagai hal tentang pengembangan usaha dan pembangunan Surabaya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu juga mendorong supaya para pelaku startup itu untuk terus mengembangkan dan melebarkan usahanya, baik dari segi bidang jasanya maupun dari segi produknya.
Dia memastikan, pihaknya akan terus memantau terkait perkembangan kemajuan pelaku startup, karena itu dinilai sangat perlu terhadap kemajuan usaha yang dikelola masing-masing peserta.
\"Artinya pengembangan itu memang sangat dibutuhkan dan harus dilakukan, tidak cuma satu. Tapi bagaimana satu itu bisa menjadi banyak,\" tutur Risma saat memberikan pengarahan.
Presiden UCLG ASPAC ini juga menjelaskan, berbagai upaya yang dilakukannya selama ini tidak mudah. Sebab, semuanya harus dilakukan dengan proses panjang. Oleh karena itu, ia meminta kepada para pelaku startup Surabaya yang baru saja merintis usahanya supaya tidak mudah menyerah dan tidak hanya berkutat pada itu-itu saja. Namun, harus memiliki keberanian untuk memutuskan sesuatu agar bisa bekembang.
"Ayo, kalau kalian kesulitan lakukan kolaborasi. Sekarang sudah zamannya era kolaborasi. Saya sering dihadapkan pada kesulitan, namun itu tak lantas membuat saya patah begitu saja. Saya berpikir cara-cara yang lain, bahkan kadang cara yang dipikir orang itu tidak bisa,\" lanjutnya.
Pesan Risma kepada Pelaku Startup
Risma menuturkan, untuk mengembangkan usaha di semua jenis bidang, hanya satu kuncinya yaitu berpikir terus menerus. Sebagai contoh, ia menceritakan salah satu residen yang menempati Koridor Co-working Space bernama Riliv. Riliv saat ini sudah dikenal di beberapa negara asing, aplikasi yang menangani tentang jasa konsultasi psikologi berbasis online.
"Saya paksa Riliv itu untuk terus bergerak, karena saya tahu pangsa pasarnya, sampailah seperti sekarang ini, bisa ditanyakan langsung," lanjutnya.
Pada saat sesi diskusi berlangsung Risma mendapati berbagai cerita permasalahan yang dihadapi para peserta startup. Dia pun langsung menghubungkan ke dinas-dinas terkait untuk membukakan akses dengan mudah. Ia juga siap saat peserta nanti mungkin membutuhkan investor.
"Saya akan mencoba membantu mendapatkan investor asal waktunya tidak mendadak, dan kalau memang itu sangat diperlukan saya siap," imbuhnya.
Ia pun meminta para pelaku startup itu untuk mencari alternatif-alternatif lain saat mengalami kebuntuan, hingga akhirnya ditemukanlah jalan keluar yang bisa mencapai tujuannya. Namun begitu, ia meminta kepada para pelaku startup itu untuk tidak sombong apabila nantinya sudah sukses.
"Ingatlah di atas langit masih ada langit, dan terus seperti itu. Tetaplah rendah hati anak-anakku dan ingatlah pesan-pesan ibu dari tadi,” pungkasnya.
0 Comments:
Posting Komentar