BERITABARU214 - Kantor Rudenim Pekanbaru didemo ratusan pengungsi asal luar negeri. Mereka menuntut agar rekannya yang ditahan dilepaskan.
Aksi demo ini digelar di kantor Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru di kawasan Jl Sudirman, Pekanbaru, Jumat (26/7/2019). Mereka menggelar aksi ini dari sore hingga malam hari.
Pantauan detikcom, para pendemo menunjukkan rasa solidaritas terhadap enam rekan mereka yang masuk sel Rudenim Pekanbaru. Mereka tak terima, sehingga meminta rekannya dibebaskan.
Aksi mereka hingga malam hari mendapat pengawalan dari aparat kepolisian jajaran Polresta Pekanbaru. Sejak sore pukul 17.00 WIB, negosiasi yang dilakukan pengungsi dengan pihak Rudenim tidak membuahkan hasil.
Hingga malam pukul 22.00 WIB, ada kesepakatan akan dilakukan pertemuan ulang dengan pihak pengungsi asal Afganistan, Somalia, dan Sudan. Tuntutan mereka, yakni meminta rekannya dibebaskan dari tahanan, ditolak pihak Rudenim.
Akhirnya mereka membubarkan diri dengan tertib sembari dikawal pihak kepolisian. Mereka kembali ke tempat akomodasi (penginapan) masing-masing yang ada di Kota Pekanbaru. Sekedar diketahui, para pengungsi pencari suaka politik ini selama ini diberi akomodasi penginapan sekelas hotel melati oleh UNHCR.
Kepala Rudenim Pekanbaru Junior Sigalingging mengatakan pihaknya memang menahan enam pengungsi. Mereka dianggap melanggar aturan yang telah ditetapkan.
"Ada enam pengungsi yang dimasukkan ke Rudenim untuk dilakukan pembinaan. Dan itu permintaan mereka sendiri. Cuma karena ada yang memprovokasi sehingga mereka demo," kata Junior saat ditemui detikcom di lokasi.
Menurutnya, enam pengungsi yang mereka amankan di tahanan Rudenim melakukan pelanggaran menghadiri acara publik di Mal Living Word yang digelar salah satu kampus di Pekanbaru.
"Mereka menghadiri acara tersebut tanpa izin dari kita. Kita memang menerima surat undangan dari panitia pelaksana, namun surat belum kita jawab, mereka gelar acara dan pengungsi mendatangi acara itu. Kejadiannya Juni lalu, dan kita menerima laporannya baru hari ini. Makanya kita langsung melakukan pembinaan, dan ini pelanggaran ringan saja," kata Junior.
Menurut Junior, pihaknya pada awal pekan depan akan melakukan rapat koordinasi terkait masalah pengungsi yang diamankan saat ini. Rapat akan digelar dengan melibatkan UNHCR, Pemkot Pekanbaru, dan kepolisian.
"Iya, kita akan menggelar rapat tersebut terkait hal itu. Mereka yang enam orang ini tetap di tahanan Rudenim, kita lakukan pembinaan karena mereka melanggar tata tertib menghadiri acara publik tanpa izin," tutup Junior.
0 Comments:
Posting Komentar