HEADLINE: Timnas U-15 dan U-18 Berlaga di Piala AFF 2019, Garuda Muda Siap Gantikan Timnas Senior?
BERITABARU214 - Jakarta Indonesia belum menemui hambatan berarti di Piala AFF U-15 yang berlangsung di Thailand sejak 27 Juli lalu. Berada di Grup A bersama lima negara lainnya, Timnas Indonesia U-15 belum sekalipun kalah. Dari 4 laga, Indonesia meraih 3 kemenangan dan 1 hasil imbang.
Sejak awal penampilan Timnas Indonesia U-15 sangat menjanjikan. Di laga pembuka, pasukan Bima Sakti langsung melibas Vietnam dengan skor 2-0, Sabtu (27/8/2019). Dua gol Garuda Muda dalam laga ini dicetak oleh Muhammad Valeron dan Marselino Ferdinan.
Pada laga kedua giliran Singapura dicukur 3-0. Marselino kembali mencetak satu gol dalam laga ini. Sedangkan dua gol lainnya disumbang Wahyu Agong, dan Mochamad Faizal.
Timnas Indonesia U-15 baru mendapat perlawanan berarti saat bertemu Timor Leste, 31 Juli 2019. Dalam laga ini, Garuda Muda harus puas bermain imbang 1-1 setelah gol Marselino berhasil dibalas oleh Timor Leste lewat penampilan Paulo Dimingos Freitas.
Freitas sendiri tengah dalam penyelidikan otoritas AFF. Pemain bernomor punggung 10 itu diduga telah melebihi batas umur yang diperbolehkan tampil di Piala AFF U-15 2019.
Selepas hasil imbang ini, Timnas Indonesia U-15 kembali tampil gemilang di laga keempat. Bertemu Filipina di Chonburi Campus Stadium 1, Jumat (2/8/2019), Garuda Muda menang 4-0 lewat gol Marselino, Wahyu Agong Drajat, Marcell Januar, dan Alexandro Felix Kamuru.
Dengan hasil ini, peluang Indonesia untuk melaju ke babak semifinal Piala AFF U-15 2019 semakin terbuka lebar. Sebab, Garuda Muda kini sudah mengemas 10 poin dari 4 laga.
Untuk sementara Indonesia berada di urutan kedua klasemen sementara dengan raihan poin yang sama dengan pemuncak klasemen Timor Leste. Kedua tim hanya terpaut selisih gol. Sementara di posisi ketiga ditempati oleh Vietnam dengan koleksi sembilan poin.
Pada babak penyisihan grup A, Timnas Indonesia U-15 tinggal menyisakan satu laga lagi, yakni melawan Myanmar. Kedua tim dijadwalkan bertarung, Minggu (4/8/2019). Kemenangan di laga pamungas bakal memastikan langkah Indonesia ke babak semifinal.
Hanya Target Antara
Tren positif sebenarnya bukan kali ini saja ditunjukkan Timnas Indonesia di ajang yang sama. Tahun lalu--saat masih Piala AFF U-16-- skuat Garuda Muda keluar sebagai juara.
Bertindak sebagai tuan rumah, Indonesia yang ditangani Fakhri Husaini juga langsung menggebrak sejak laga perdana dengan mengalahkan Filipina 8-0. Indonesia menjadi pemuncak Grup A setelah merebut empat kemenangan lainnya. Di babak semifinal, Indonesia menang 1-0 atas Malaysia. Sedangkan di babak final, Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Thailand 4-3 lewat babak adu penalti usai bermain imbang 1-1.
Fakhri kini menukangi timnas Indonesia U-18 yang juga akan tampil di Piala AFF U-18 di Ho Chi Minh, Vietnam, 6-19 Agustus mendatang. Pada turnamen ini, Indonesia berada di grup Grup A bersama Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, Filipina, dan Timor Leste.
Sebanyak 23 pemain diboyong Fakhri ke Negeri Uncle Ho. Sebagian dari mereka merupakan mantan pemainnya di timnas Indonesia U-16 yang lalu. Salah satunya adalah sang kapten David Maulana. Fakhri juga memboyong Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi yang mencuri perhatian saat memperkuat tim Merah Putih di ajang Piala AFF U-18 tahun lalu.
Sama halnya dengan timnas Indonesia U-15, Timnas Indonesia U-18 juga sebenarnya tidak dibebani target juara oleh PSSI. Turnamen Piala AFF yang diikuti kedua tim ini hanyalah sasaran antara untuk event yang lebih besar lagi yakni, kualifikasi Piala AFC U-16 2020 pada 14-22 September 2019 dan Kualifikasi Piala AFC U-19 2020, 2-10 November 2019.
"Target kami yang utama itu Piala AFC, tentunya di Piala AFF juga menargetkan, tapi juara di sana adalah bonus," ujar Ratu Tisha Destria, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI.
"Yang paling penting itu adalah coach Bima Sakti (pelatih Timnas Indonesia U-15) dan coach Fakhri Husaini (pelatih Timnas Indonesia U-18) mendapatkan pemain-pemain terbaik untuk Kualifikasi Piala AFC 2019 karena itu adalah target utama kami," ujar Tisha menambahkan.
Panggung Wonderkid
PSSI boleh saja tidak terlalu membebani para pemain dengan target juara di level Asia Tenggara (AFF). Namun para pemain sepertinya tidak menurunkan semangat bermainnya. Sebab boleh dikatakan, ajang ini juga merupakan panggung bagi mereka untuk mengawali sinar terangnya menuju skuat yang lebih besar lagi, yakni timnas Indonesia senior.
Seperti diketahui, ajang Piala AFF U-16 tahun lalu telah melahirkan wonderkid-wonderkid baru di sepak bola Indonesia, seperti Bagus Kahfi, Bagas Kahfa, David Maulana, dan Sutan Zico. Mereka tampil memukau dan kini dipercaya memperkuat timnas Indonesia U-18. Bagus bahkan berhasil keluar sebagai top scorer pada turnamen ini dengan koleksi 12 gol.
"Pemain-pemain ini merupakan yang terbaik dan telah memberikan kontribusi serta performa yang selalu meningkat. Mereka juga sesuai dengan kriteria yang selalu saya pegang, baik dari segi fisik, teknik, taktik, dan mental," ujar Fakhri Husaini saat mengumumkan ke-23 pemain yang akan dibawanya ke Vietnam, 1 Agustus lalu.
Pada edisi Piala AFF U-15 2019, muncul nama baru lagi, yakni Marselino Ferdinan. Marselino tidak pernah absen mencetak gol selama babak penyisihan grup. Dengan koleksi empat gol, Marselino untuk sementara menempati posisi kedua papan top scorer Piala AFF U-15. Dia terpaut tiga gol dari pimpinan sementara, striker Timor Leste, Paulo Domingos Freitas.
\\\"Senang sekali bisa memberikan gol untuk tim. Akan tetapi, gol-gol tersebut hasil dari kerja keras semuanya, teman-teman pemain, pelatih dan ofisial,\\\" katanya dikutip situs resmi PSSI.
Selain Marselino, permainan Muhamad Valeron juga cukup mencuri perhatian. Meski baru mencetak satu gol, peran pemain Persib U-16 itu sangat vital bagi timnas Indonesia U-15.
Nama lainnya yang mencuri perhatian tentu saja, Alexandro Felix Kamuru. Kamuru punya kemiripan dengan mantan penyerang Timnas Indonesia, Boaz Solossa. Larinya kencang, driblenya menawan, dan tendangan kaki kirinya keras, mirip dengan Boaz sewaktu muda.
Stok untuk Regenerasi
Di level pembinaan, prestasi sebenarnya bukanlah yang utama. Sebab prestasi suatu negara diukur dari kesuksesan timnas seniornya. Namun di tengah keringnya prestasi timnas senior Indonesia, penampilan timnas-timnas kelompok umur seakan menjadi oase bagi publik.
Perhatian yang diberikan juga semakin besar. Permainan gemilang dari pemain timnas Indonesia di kelompok umur tidak hanya menghibur, tapi juga memberi harapan. Harapan bagi munculnya tunas-tunas baru yang akan meregenerasi para pemain di timnas senior.
0 Comments:
Posting Komentar