
BERITABARU214 - Sejumlah orang diamankan usai aksi demo berujung rusuh di depan gedung DPRD Jabar. Demonstran terlibat bentrok dengan polisi sejak sore hingga malam tadi.
\"Ada kita amankan. Namun dari data, ada pelajar, ada mahasiswa dan ada yang di luar kelompok mahasiswa dan pelajar,\" ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Gedung Sate, Senin (30/9/2019) malam.
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
Truno mengaku belum mengetahui jumlah pasti dari sejumlah orang yang diamankan tersebut. Namun demikian, ada sekitar puluhan orang yang digiring ke dalam Gedung Sate.
\"Jumlah secara pasti ada di Polrestabes (Bandung). Tapi ada dua (orang) yang dilakukan pendalaman,\" tuturnya.
Truno menambahkan sejumlah orang yang diamankan tersebut dikembalikan lagi. Namun sebelum dipulangkan, mereka didata terlebih dahulu.
\"Namun semua sudah kita kembalikan dengan syarat diidentifikasi,\" kata Truno.
Suasana kampus Unisba di Jalan Tamansari, Kota Bandung sudah kembali kondusif. Hilir mudik ambulans yang sejak tadi mengangkut para demonstran yang bentrok dengan polisi sudah tidak terlihat.
Sebagaimana diketahui, sejak pekan lalu kampus Unisba menampung para demonstran yang terluka akibat bentrok dengan polisi di depan Gedung DPRD Jabar. Massa aksi menyuarakan penolakan atas UU KPK baru dan sejumlah pasal kontroversial dalam RUU KUHP. Pada aksi yang digelar, Senin (23/9) itu kampus Unisba menjadi titik evakuasi. Tercatat 92 mahasiswa mendapatkan pertolongan pertama di Unisba.

Korban kembali berjatuhan dalam aksi yang digelar pada Selasa (24/9/2019). Mereka yang cedera kemudian dievakuasi ke Unisba. Berdasarkan data yang dipampang di papan pengumuman, tercatat ada 107 demonstran yang dievaukasi. Dari jumlah tersebut, enam di antaranya dirujuk ke rumah sakit.
Sementara itu, dalam aksi berlangsung Senin (30/9/2019), ratusan demonstran dievakuasi. Dari jumlah tersebut sebanyak 38 korban harus dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Kota Bandung untuk penanganan lanjutan.
Baca juga: Pedemo Rusuh Bubar, Akses Sekitar Gedung Sate Kembali Normal
Berdasarkan pantauan di lapangan, sekitar pukul 22.00 WIB, kampus Unisba sudah kondusif. Para korban tidak lagi banyak berdatangan ke Unisba.
Pintu gerbang depan yang tadinya terbuka lebar, mulai ditutup. Para pedemo yang sempat berkumpul di sekitar area kampus ini secara bertahap membubarkan diri.
Salah seorang relawan kesehatan, Jafar Rasyid Fadlan, menyebut mereka yang dievakuasi itu mayoritas yang terlibat bentrok dengan polisi di sekitar Gedung Sate. Mereka sesak napas akibat efek gas air mata, dan luka lainnya.
\"Ia kebanyakan sesak napas, terus yang lecet juga. Kalau yang parah saya kurang tahu,\" ucapnya.
Saat di lapangan, dia melihat beberapa warga yang ikut terkena imbas dari bentrokan. Para warga terkena dampak gas air mata yang ditembakkan polisi ke arah demonstran.

Wakil Rektor III Unisba Asep Ramdan Hidayat menyatakan pihaknya tidak bisa menghalangi massa yang menjadi korban untuk mendapat perawatan di kampusnya. Meski kampusnya tidak secara khusus menyiapkan diri sebagai tempat evakuasi.
\"Jadi apa yang dilakukan oleh kita hari ini masih tetap seperti semula. Kita itu menolong orang sakit memberikan kesempatan orang yang mau beristirahat,\" ujarnya.
Pihak Unisba tidak mau berpandangan buruk terkait aksi yang dilakukan demonstran kali ini. Meski begitu dia, berharap aksi yang dilakukan tetap berada di koridor aturan yang baik.
\"Saya yakin aksi mahasiswa saat ini itu adalah murni tidak ada kepentingan apapun. Kecuali menyuarakan kebaikan berdasarkan ilmu mereka,\" kata Asep.
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
0 Comments:
Posting Komentar