
BERITABARU214 - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan Ketua Umum Partai Golkar selanjutnya tak boleh menutup ruang diskusi dan bukan orang yang antikritik. Sebab, menurut Bamsoet hal itu bisa mempengaruhi keutuhan partai Golkar ke depan.
\"Jika pemimpin partai sudah antikritik, tak heran jika kader meminta dilakukan konsolidasi menyeluruh guna mengadakan penataan kelembagaan, serta melakukan reformasi internal untuk menyesuaikan diri dengan derap langkah perkembangan zaman. Salah satu bukti tertinggalnya Partai Golkar oleh roda zaman bisa dilihat dari sedikitnya millenial yang memilih Partai Golkar pada Pemilu 2019 lalu, lantaran mereka menilai Partai Golkar adalah partai jadul,\" kata Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (20/9/2019).
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
Hal itu disampaikan Bamsoet saat menjadi pembicara dalam diskusi publik \'Merawat Golkar sebagai Rumah Besar Kebangsaan\'. Acara itu turut dihadiri Salim Said, Effendi Ghazali dan M. Qodari.
Bamsoet menilai sudah saatnya Golkar membuka diri untuk kehadiran para generasi milenial. Ia menyebut kalangan milenial lah nantinya yang akan menentukan posisi partai dalam kontestasi pemilihan umum yang akan datang.
\"Partai Golkar harus cerdik memanfaatkan bonus demografi yang dinikmati Indonesia. Terutama untuk memperluas penyebaran suara ke kalangan millenial yang jumlahnya mencapai 63 juta jiwa. Jika tidak bisa merangkul millenial dan malah tetap memilih menjadi partai jadul, jangan harap di Pemilu 2024 nanti Partai Golkar bisa berada di lima besar nasional,\" ujarnya,
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
0 Comments:
Posting Komentar