BERITABARU214 - Kisah toleransi antarumat beragama di Cempaka Baru, Jakarta Pusat, viral lewat foto kebaktian tutup peti yang digelar di depan Masjid Darussalam. Kebaktian tutup peti itu diperuntukkan bagi mendiang Parludjiati (51).
Ninggor Gultom (54), suami mendiang Parludjiati, menceritakan awal mula dilakukannya prosesi tutup peti di depan masjid tersebut. Ukuran peti jenazah yang terbilang besar menjadi salah satu alasan terjadinya momen tersebut.
\"Yang nggak habis pikir saya kok yang kemarin itu mungkin petinya terlalu besar jadi bisa masuk tapi posisinya miring. Tapi kalau keluar nanti kan nggak mungkin jenazah udah di dalam (peti) terus dimiringin,\" kata Ninggor Gultom kepada detikcom di kediamannya, Jalan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2019).
Ukuran peti yang terbilang besar itu membuat keluarga Ninggor memutuskan untuk meminta izin melakukan kebaktian tutup peti di depan Masjid Darussalam yang tidak jauh dari rumahnya. Ketua Masjid pun langsung mempersilakan hal tersebut.
Cerita Warga Cempaka Baru Saat Minta Izin Gelar Kebaktian di Depan MasjidNinggor menceritakan toleransi di Cempaka Baru bukan hal yang baru (Jefrie Nandy/detikcom)
\"Akhirnya acara keluarga dari Gultom itu berlangsung di dalam rumah. Selesai itu dimasukkan ke dalam peti, petinya ditaruh di luar sana. Selesai acara keluarga untuk memasukkan almarhum ke dalam peti digeser ke halaman masjid karena sebelumnya itu kita sudah minta izin, pihak keluarga, sama Ketua Masjid, dalam hal ini Pak Aji. Dan Puji Tuhan, alhamdulillah, Ketua Masjid itu mempersilakan pada saat hari minggu itu,\" sambungnya.
Ninggor menyampaikan wujud toleransi antarumat beragama seperti ini di wilayah Cempaka Baru bukanlah hal baru. Pada tahun 2006, mendiang ibunda Ninggor juga dipersilakan melakukan prosesi tutup peti di depan masjid tersebut.
0 Comments:
Posting Komentar