
BERITABARU214 - Sampah plastik kian mengancam lingkungan di negara berkembang dan juga di negara maju, bahkan seekor rusa jantan kehilangan nyawa karena terjerat olehnya. Peristiwa ini terjadi di Pulau Jura, Skotlandia.
Dikutip detikINET dari BBC, Scott Muir selaku penemu rusa malang itu menyebut mulut binatang itu tidak dapat dibuka karena terikat semacam selotip plastik. Melihat kondisinya, mungkin ia mengalami kondisi itu sudah selama seminggu.
Diperkirakan, sang rusa terjerat plastik saat mencari makanan rumput laut di daerah pantai. Lantaran kondisinya yang parah, ia diputuskan harus diakhiri hidupnya.

Scott menyatakan kemungkinan hewan ini sudah berjalan berkilo-kilometer sebelum menyerah. "Kukira dia sudah mati, namun kemudian kepalanya terlihat bergerak," kisah Scott.
"Dia terlihat kelelahan dan stress dan juga tidak bisa melihat karena plastiknya juga ada di sekitar tanduknya," tambahnya.
Relawan Wild Side of Jura ini menyebut polusi plastik di wilayah itu kian parah dalam 6 tahun belakangan. Ia menduga plastik itu adalah sampah dari nelayan yang dibuang sembarangan. Kematian sang rusa akibat sampah pun menyulut kemarahan netizen.
"Sungguh bikin shock, hewan yang malang, memikirkan bahwa dia kesulitan seperti itu selama berjam-jam membuatku sungguh marah," tulis salah seorang warganet.
Sampah plastik memang mengancam, misalnya saja ada data menunjukkan estimasi 1,1 sampai 8,8 juta metrik ton sampah plastik dibuang ke lautan setiap tahunnya. Tahun 2050, ada kemungkinan lebih banyak plastik dari iklan di lautan berdasarkan berat.
0 Comments:
Posting Komentar