
BERITABARU214 - Undangan sarasehan Gibran Rakabuming Raka di Solo, Kamis malam, menjadi masalah. Ada 3 undangan yang tersebar, salah satunya bertulisan PAC PDIP Banjarsari Solo. Undangan itu berbuntut ancaman menempuh jalur hukum.
PAC PDIP Banjarsari merespons munculnya undangan tersebut. Ketua PAC PDIP Banjarsari, Joko Santosa, menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan undangan tersebut.
"PAC hoaks itu. Kalau yang mengundang PAC, pasti ada undangan resminya, ada tanda tangan Ketua DPC dan Sekretaris DPC," ujar Joko saat dimintai konfirmasi, Kamis (2/1/2020).
Menurutnya, pengurus struktural partai tidak akan berani mengundang Gibran Rakabuming Raka. Sebab, seluruh kegiatan PAC harus diketahui oleh DPC.
"Tidak mungkin kami mengundang Mas Gibran, kami tidak akan berani. Bukannya antipati, tapi memang seluruh kegiatan PAC itu harus dengan sepengetahuan DPC," ujar dia.
Simak Video "Menatap Pilkada, Gibran Dinilai Bisa jadi RI-1"
Sementara dari pihak penyelenggara juga mengaku tidak membuat undangan tersebut. Penanggung jawab acara sarasehan, Hariadi Saptono, menunjukkan undangan berupa foto berwarna merah.
Dalam undangan tersebut memang tak tertulis PAC PDIP Banjarsari. Pengundangnya ialah Roy Darmadi.
Usai ribut-ribut soal undangan, muncul satu undangan lagi yang berbeda, yakni dari Forum Studi Demokrasi dan Keadilan Sosial (FSDSKS). Isinya juga mengundang acara sarasehan di Warung Ndeso Ndalem Padmosusastro, Kamis (2/1) malam.

Selain sarasehan, ada satu acara lain yang tertulis dalam undangan kepada wartawan itu. Yakni acara doa bersama mengenang politisi PDIP Solo, Maryuwono, yang meninggal beberapa waktu lalu.
Pembuat undangan dari FSDSKS, Hariadi, menjelaskan bahwa dua undangan terakhir adalah sama. Undangan merah ditujukan kepada masyarakat, sedangkan undangan satunya ditujukan khusus untuk media.
"Itu undangan sama, yang kemarin merah, yang khusus wartawan yang putih. Acara itu (doa bersama untuk Maryuwono) memang sudah dikonsep sejak kemarin," Hariadi berkilah.
Namun demikian, Roy Darmadi membenarkan jika dalam sarasehan hadir pula sejumlah simpatisan PDIP. Kebanyakan yang hadir merupakan jaringan dari almarhum Maryuwono.
"Kebanyakan memang pendukungnya Pak Maryuwono. Makanya kami bikin acara untuk mendoakan beliau," katanya.
Gibran akhirnya juga buka mulut. Usai menghadiri acara sarasehan bertajuk 'Salam Sapa dan Sarasehan Bersama Gibran Rakabuming' itu, Gibran mengaku tidak mengetahui siapa yang membuat undangan tersebut. Dia hadir sebagai orang yang diundang.

"Saya kan cuma diundang. Saya tidak tahu siapa (yang membuat undangan PAC), saya yakin bukan Pak Roy Darmadi (koordinator acara) atau Pak Hariadi Saptono (penanggung jawab acara)," kata Gibran di Warung Ndeso Ndalem Padmosusastro, Solo, Kamis (2/1) malam.
Namun dia mengaku sudah mengetahui adanya undangan tersebut. Undangan itu juga beredar di grup WhatsApp-nya.
"Tahu dari WA grup. Kok mengatasnamakan ini (PAC). Yang saya dapat ya dari Forum Studi Demokrasi dan Keadilan Sosial. Nggak ada PAC Banjarsari," ujarnya.
0 Comments:
Posting Komentar