
BERITABARU214 -Warga Kampung Karangtengah, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dihebohkan dengan dugaan penyekapan Yanti, istri Ketua KPU Kabupaten Cianjur Hilman Wahyudi pada Kamis (23/5/2019) malam.
Yanti mengaku disekap oleh dua orang bertopeng. Pengakuan Yanti kepada warga dan aparat kepolisian kedua tangan hingga tubuhnya dililit menggunakan tambang plastik biru lalu diikat ke tower penyimpanan air.
Masih dari pengakuan Yanti, dua pria bertopeng itu tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya. Dadan Bunyamin (39), tetangga korban mengatakan sekitar pukul 2.00 WIB, Jumat (24/5/2019), Hilman baru pulang dan menceritakan istrinya menelepon mengaku disekap.
"Pak Hilman ini minta tolong, akhirnya bersama warga kita datangi rumahnya. Saat datang ke sana pelakunya sudah melarikan diri," kata Dadan kepada wartawan di lokasi.
Menurut pengakuan Yanti, kata Dadan, dua pelaku yang menyekapnya memintanya untuk menghubungi suaminya agar segera pulang. "Bu Yanti sedang di kamar, tiba-tiba dua orang bepenutup wajah masuk ke dalam dan mengikat kedua tangannya. Setelah itu dibawa ke belakang rumah, saat itu pelaku memintanya untuk menelepon suaminya," tutur Dadan.
Begitu mendapat kabar penyekapan itu Dadan, warga bersama petugas kepolisian menyusun strategi. Sebagian warga masuk lewat depan, sementara lainnya lewat belakang rumah.
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah membenarkan informasi tersebut. Pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyelidikan dan mencari motif para pelaku. "Sementara masih lidik, kemungkinan tidak ada kaitan dengan Pemilu," kata Soliyah melalui pesan singkat.
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Budi Nuryanto masih melakukan penyelidikan. Budi yang juga berada di TKP saat 'drama' penyekapan belum bisa memastikan kondisi korban. Sebab saat itu ia masuk dari pintu depan, sementara korban dievakuasi warga lewat halaman belakang.
"Kondisi saya tidak melihat langsung. Karena posisi saya dan anggota mengepung dan masuk rumah dari bagian depan. Saat itu hanya mendapat keterangan warga posisinya terikat di bagian tangan lalu melilit tubuh dan terbelit ke tiang air," tutur Budi.
Budi membantah keterangan warga soal jarak waktu kedatangan warga dan polisi sekitar pukul 2.00 WIB. Dia memastikan jeda saat menerima laporan dari ketua KPU hingga anggotanya ke lokasi hanya memakan waktu 5 menit.
"Hanya lima menit jeda waktunya, begitu terima laporan langsung ke TKP. Sekitar pukul 23.42 WIB sudah di lokasi, geledah TKP lalu melihat korban bersama warga di belakang. Pengakuan dia, pelakunya lelaki dua orang memakai penutup wajah," ujar Budi.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan penyekapan ini. Kasus ini pun masih menjadi misteri.
0 Comments:
Posting Komentar