BERITABARU214 -Pernyataan Waketum Gerindra Arief Poyuono yang 'mengusir' Partai Demokrat (PD) dari koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus meruncing. Poyuono terus menyerang Demokrat yang berang.
Ketua DPP PD Jansen Sitindaon memberi perumpamaan terhadap sikap Poyuono. Menurutunya, Poyuono memiliki sifat nggedabrus alias banyak berbicara yang isinya kosong.
"Kalau pakai istilah Suroboyoan, Jawa Timuran, karena aku lama kuliah di sana, Arief Poyouno itu manusia jenis nggedabrus, banyak bicaranya tapi omong kosong," ungkap Jansen kepada wartawan, Sabtu (11/5/2019).
Jansen menyebut Poyuono tidak dianggap di lingkup internal Gerindra sendiri. Karena itu, ia meminta Poyuono tidak mengatur-atur posisi Demokrat di Koalisi Adil dan Makmur.
"Jangankan di koalisi yang banyak partai, di internal Gerindra saja suara Arief Poyuono itu tidak didengar. Jadi saran kami, jangan terlalu banyak bicara terkait sikap Demokrat. Tidak ada hak Poyuono ngatur-ngatur Demokrat, orang ngatur Gerindra aja nggak bisa, nggak didengar. Ini kok sok ngatur-ngatur Demokrat," tutur Jansen.
Demokrat kesal karena dituduh Poyuono tak berkontribusi menaikkan suara Prabowo-Sandiaga. Menurut Jansen, justru Poyuono-lah yang membuat suara pasangan nomor urut 02 itu turun. Jansen, yang merupakan salah satu juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, merasa justru Demokrat yang lebih banyak berkontribusi menaikkan suara dibanding Poyuono.
"Harusnya Poyuono berkaca karena Poyuono yang buat suara Prabowo turun. Setiap dia muncul itu suara Prabowo turun. Muka Poyuono itu yang turunkan suara Prabowo, muka Jansen Demokrat menaikkan suara Prabowo. Jadi jangan amnesia Poyuono itu. Ketimbang nggedabrus banyak bicara ngurus-ngurusi Demokrat, lebih baik dia ngurus-ngurusi setan gundul yang ngasih data 62% ke Prabowo itu," tuturnya.
"Poyuono itu yang harus ditanya ngapain dia 7 bulan ini, ngapain dia. Nggak ngerti posisi dia apa di BPN. Aku nggak pernah lihat dia di rapat BPN. Aku kan di BPN. Makanya nggedabrus dia itu, banyak bicara tapi kosong. Kok ngatur-ngatur Demokrat," lanjut Jansen.
Demokrat memang mengkritik klaim kemenangan 62% yang disampaikan Prabowo. Menurut partai pimpinan Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, tak mungkin Prabowo memperoleh kemenangan hingga mencapai angka tersebut. PD menyebut pihak yang memberi data angka 62% kepada Prabowo itu sebagai setan gundul karena menyesatkan.
Makanya Poyuono suruh ngurusin angka yang halu itu, yang 62%. Jangan-jangan sudah halu juga itu Poyuono. Jadi mending Poyuono jadi pencari setan gundul di internal Prabowo pemberi angka 62% halu, ketimbang dia keluar-keluar ngurusin Demokrat," tegas dia.
Demokrat pun meminta Gerindra mendisiplinkan Poyuono. "Kami sebagai sesama teman koalisi juga menyarankan kepada Gerindra untuk mengingatkan orang semiring Poyuono ini, biar nggak kampungan gitu," imbuh Jansen.
0 Comments:
Posting Komentar