BERITABARU214 - Jakarta Facial vampire atau yang lebih dikenal facial darah menjadi trend setelah Kim Kardashian mengunggah foto wajahnya yang berdarah di Instagram pada 2013. Namun, beberapa waktu lalu Departemen Kesehatan New Mexico merilis pernyataan bahwa dua orang - dan mungkin lebih banyak lagi, diduga tertular HIV akibat praktik yang tidak aman di spa di Albuquerque.
Keduanya pernah melakukan facial yang dikenal dengan facial plasma kaya platelet (PRP). Ini merupakan perawatan kosmetik dengan mengambil darah seseorang dari vena di lengan, memisahkan plasma kuning, dan kemudian menyuntikkan cairan pucat kembali ke wajah mereka.
Penelitian pernah menunjukkan prosedur berdarah seperti perawatan wajah telah terbukti meningkatkan tekstur kulit pada orang dengan jaringan parut jerawat, dan meremajakan kulit dengan menambal kulit kendur di bawah mata dan wajah-wajah yang rusak karena sinar matahari. Namun masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Di samping kelebihannya, facial vampire ternyata berbahaya jika tidak diberikan oleh dokter kulit bersertifikat, seperti yang terjadi di New Mexico.
"[Perawatan] ini tampaknya sangat biasa akhir-akhir ini sehingga orang lupa bahwa ini adalah prosedur medis yang nyata," kata Anthony Rossi, dokter kulit bersertifikat di Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York mengutip laman Popsci.
Cara Kerja Facial Vampir
Facial vampire ini bisa berbahaya jika tidak dilakukan sesuai prosedur medis. Menurut Rossi, cara kerja facial ini, pertama pasien diambil darahnya seperti yang dilakukan ketika tes medis atau donor darah.
Setelah itu, dokter, perawat, atau pegawai spa memasukkan darah itu ke dalam botol dan memasukkan cairan ke dalam mesin yang disebut centrifuge yang memutarnya dengan kecepatan yang sangat cepat untuk memisahkan sel-sel darah merah dari plasm.
Rossi menjelaskan, plasma itu melakukan banyak hal, seperti mencerahkan warna kulit karena mengandung senyawa yang disebut faktor pertumbuhan yang bagus untuk penyembuhan luka, dan bahkan dapat mengubah bentuk kulit dan jaringan parut menjadi lebih baik.
Selanjutnya, plasma itu yang biasanya berwarna krem jernih masuk ke jarum suntik dan disuntikkan ke wajah pasien. Untuk hasil yang paling nyata, dokter kulit dan karyawan spa juga menggunakan plasma sebagai serum, dan memaksanya untuk meresap lebih dalam ke lapisan jaringan kulit dengan melakukan sesuatu yang disebut microneedling.
Pada proses ini menggunakan alat seperti pena atau alat dengan beberapa jarum kecil yang bergulir di wajah sehingga membuat ratusan tusukan mikroskopis pada wajah pasien.
Luka-luka kecil itu meningkatkan respon di tubuh sehingga menjadi efektif, menyebabkannya mensintesis kolagen — molekul yang gemuk dan licin yang bertanggung jawab atas kulit yang tampak muda — dan memperbaiki jaringan parut dengan bantuan faktor pertumbuhan plasma tersebut.
0 Comments:
Posting Komentar