Wujud Akulturasi Budaya Tionghoa dan Islam
BERITABARU214 -Tanah Indonesia memiliki saksi bisu wujud toleransi yang bida dicontoh warganya. Salah satunya adalah Masjid Cheng Ho di Palembang.
Sebuah masjid dengan gaya khas Tionghoa berdiri kokoh dan menjadi wisata religi selama bulan suci Ramadan di Palembang, Sumatera Selatan. Masjid itu adalah Masjid Cheng Ho.
Masjid dengan warna khas mereh cerah di 15 Ulu, Seberang Ulu I ini juga disebut punya cerita sejarah tentang peradaban umat muslim. Terutama bagi keturunan Tionghoa dan kini tinggal di Palembang.
Masjid Cheng Ho sebenarnya bernama Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho Sriwijaya. Namun masyarakat sekitar menyebut Masjid Cheng Ho Jakabaring.
Menurut cerita sejarah, masjid Cheng Ho didirikan atas inisiatif prakarsa sesepuh, penasehat, tokoh muslim dan Pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia di Bumi Sriwijaya. Masjid diresmikan tahun 2006 lalu.
Melihat dari luar, tampak jelas Cheng Ho dibangun dengan perpaduan unsur Cina, Melayu dan arsitek-arsitek di nusantara. Tentunya ini sebagai tanda dan ciri khas masjid Cheng Ho.
Khusus di bulan Ramadan, masjid Cheng Ho menjadi primadona wisata religi bagi umat muslim sambil menunggu berbuka puasa. Begitupun wisatawan luar daerah atau umut muslim keturunan Tionghoa.
"Ini selalu ramai, terutama ketika masuk Ramadan seperti sekarang. Masyarakat banyak datang dari luar kota untuk foto dan istirahat menunggu berbuka," cerita salah seorang warga, Iwan saat ditemui di lokasi.
Selain sebagai tempat ibadah, Iwan pun menyebut ada beberapa fasilitas lain di sekeliling Cheng Ho. Salah satunya yaitu rumah imam masjid, tempat pendidikan agama dan ruangan yang bisa digunakan untuk kegiatan sosial.
Keberadaan Masjid Cheng Ho tak hanya mencerminkan tokoh Islam Tiongkok di masa itu. Ada pula pesan keberagaman dan terjalin hubungan cukup baik antara masyarakat Tionghoa serta masyarakat lokal.
"Ini simbol keberagaman umat muslim di Palembang. Selain ini, sekarang ada juga enam rumah ibadah di komplek olahraga Jakabaring Sport City. Tetapi kalau untuk keturunan Tionghoa muslim tetap di sini masih," imbuh pria berusia 51 tahun asal Lubuklinggau tersebut.
Iwan menyebut masyarakat Palembang sangatlah mengenal sejarah berdirinya Masjid Cheng Ho. Bahkan sampai saat ini masih jadi simbol keberagaman dari berbagai agama mulai zaman Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Darusalam hingga Tiongkok.
"Simbol keberagaman inilah yang saat ini jadi nilai tembah tersendiri sampai setiap hari banyak yang datang. Kalau sekarang orang bilang sudah menjadi wisata religi. Banyak yang dapat dipelajari dari Cheng Ho ini," tutupnya. (sna/aff)
0 Comments:
Posting Komentar