
BERITABARU214 - Misi luar angkasa artinya para astronaut perlu makanan berkualitas tinggi. Tapi bagaimana caranya, ketika di angkasa tidak ada kompor atau air panas?
Setiap astronaut NASA sejak Alan Shepard tahun 1961 selalu dijamu sarapan lezat sebelum terbang. Semua makanan sebelum penerbangan Apollo khusus disiapkan mengandung nutrisi, kalori dan yang terpenting adalah apa yang oleh dokter disebut sebagai "makanan residu rendah".
Dengan kata lain, menunya harus berupa makanan rendah serat yang tidak membuat astronaut ingin segera mencari toilet setelah lepas landas.
Misi-misi awal juga membatasi asupan kopi sebelum peluncuran, karena kopi bersifat diuretik. Penerbangan Alan Shepard di Misi Merkuri, misalnya, hanya 15 menit sehingga dokter memperkirakan dia tak perlu buang air kecil sampai lepas landas. Sayangnya, mereka tidak memperhitungkan keterlambatan penghitungan mundur.
"Mereka menempatkan Alan Shepard di roketnya tanpa cara untuk buang air kecil," kata reporter Jay Barbree, yang mengomentari misi itu untuk saluran TV AS, NBC.
"Setelah dua jam, dia mulai mengeluh dan mati-matian minta izin untuk buang air kecil di setelan astronautnya. Akhirnya mereka memberinya izin."
Astronaut itu pun lega, tetapi sensor medis menjadi tak terkontrol.
Astronaut yang terbang di pesawat Apollo memakai perangkat pengumpul urin pribadi, seperti kondom, yang terhubung ke sistem pembuangan. Sistem itu kemudian mengeluarkan limbah dari portal di sisi pesawat ruang angkasa.
Untuk buang air besar, astronaut harus menggunakan kantong plastik, sehingga sebagian besar astronaut berusaha menghindari keharusan pergi ke toilet selama mungkin. Yang pertama harus melakukannya ketika misi Apollo 7 adalah Walt Cunningham.
"Sulit membuat semuanya berfungsi dengan baik," katanya kepada saya. "Pengalaman yang tidak terlalu menyenangkan."

Getty Images Sebelum penerbangan, para astronot menyantap makanan "residu rendah" berupa steak dan telur.Konsumsi 2.800 kalori sehari
Orang Amerika pertama yang makan di luar angkasa adalah John Glenn. Selama lima jam penerbangannya, ia menguji tabung (agak mirip tempat pasta gigi) berisi apel yang dihaluskan. Ini membuktikan bahwa orang bisa menelan dan mencerna makanan di ruang hampa.
Untuk misi Gemini yang berisi dua orang pada pertengahan 1960-an, para astronaut diberi jatah 2.500 kalori sehari. Mereka mengkonsumsi paket makanan kering-beku terbungkus plastik yang diproduksi oleh Whirlpool Corporation (perusahaan peralatan rumah tangga).
Pengeringan beku artinya makanan dimasak, dibekukan dengan cepat dan kemudian dihangatkan perlahan di ruang vakum untuk menghilangkan kristal es yang muncul karena pembekuan.

Makanannya lebih enak daripada makanan tabung di Merkurius, dengan menu lezat seperti daging sapi dan saus, tetapi airnya dingin, sehingga menurunkan nafsu makan.
Pada misi Gemini 3 pada tahun 1965, John Young menciptakan skandal kecil dan satu-satunya cacat pada karir astronotnya yang patut diteladani.
Skandal itu adalah menyelundupkan roti lapis daging kornet di penerbangannya. Maksudnya bercanda, tapi lelucon itu mengancam pesawat ruang angkasa dengan masalah serius, yaitu kekhawatiran bahwa remah-remahnya akan mengganggu sirkuit pesawat.
Selama misi Apollo, ketika para astronaut bisa melakukan latihan terbatas dalam kapsul dan berjalan di Bulan, ahli gizi NASA meningkatkan asupan kalori menjadi 2.800.
Tidak hanya makanannya yang enak, selang air yang dipasok dari sel bahan bakar pesawat ruang angkasa bisa mengalirkan air panas dan dingin. Makanan tidak hanya bisa disedot melalui sedotan tapi para astronaut bahkan bisa makan beberapa di antaranya dengan sendok.

GettyImagesPermen, biskuit dan kue nanas
Ruang makan pesawat ruang angkasa Apollo penuh dengan makanan ringan. Ada enam porsi kue nanas, ada paket brownies, kue cokelat, dan permen jeli rasa buah. Camilan gurihnya berupa kerupuk keju dan snack daging sapi BBQ. Astronaut Apollo bahkan diberi 15 bungkus permen karet, masing-masing berisi empat permen.
Makan malam di Apollo 17 pada umumnya terdiri atas nasi ayam, puding butterscotch dan Graham Cracker. Minumannya ada kopi instan, teh, cokelat atau air lemon.
Misi sejak Apollo 15 hingga seterusnya juga membawa "makanan batangan penuh nutrisi" yang kurang menarik. Pendahulu nutrisi batang yang kita kenal hari ini, diposisikan di bagian depan helm astronaut selama moonwalk, di samping tabung minum.
Cara ini membuat para astronaut tetap bisa makan dan minum (air atau minuman rasa buah) selama ekspedisi mereka di permukaan bulan.
Meskipun makanan mereka bervariasi dan kalori ditingkatkan, hampir setiap astronaut kehilangan berat badan selama misi. Neil Armstrong turun 4 kg selama penerbangan Apollo 11-nya. Selama Apollo 13, komandan Jim Lovell kehilangan 6 kg, sebagian karena dehidrasi akibat penjatahan air.

Sejak Apollo, makanan di luar angkasa terus membaik. Para astronaut saat ini mengonsumsi makanan yang hampir normal meskipun mereka masih mengidam buah dan sayuran segar, suguhan langka yang hanya tersedia beberapa waktu setelah kapal pembawa pasokan berlabuh.
Alkohol di luar angkasa
Hari Natal 1968, dan kru Apollo 8 baru pulang dari Bulan. Mereka dikejutkan dengan paket ransum khusus dari kepala korps astronot, Deke Slayton.
Di dalamnya ada hidangan Natal lengkap: dengan kalkun, saus cranberry, dan tanpa harus direhidrasi.
"Itu adalah jenis kemasan makanan baru yang belum pernah kami alami sebelumnya," kata komandan misi Frank Borman.
"Kami menyantap makanan terbaik dalam penerbangan pada Hari Natal. Saya benar-benar senang menikmati kalkun, saus, dan semuanya."
0 Comments:
Posting Komentar