BERITABARU214 - Medan masih mempertahankan sisi historis di tengah modernitas. Itu bisa dlihat dari megahnya Istana Maimun yang masih berdiri kokoh di jantung Kota Medan.
Istana Maimun adalah salah satu destinasi wisata sejarah yang bisa traveler kunjungi di Medan. Istana ini dibangun pada 1888 dan diresmikan pada 1891. Itu berarti usia istana ini sekarang sudah 128 tahun.
Meski sudah menembus angka lebih dari 100 tahun, namun bangunan Istana Maimun masih terlihat kokoh dan megah, seperti yang detikcom lihat bersama rombongan Media Trip Hotel Harper Wahid Hasyim Medan, pekan lalu.
Matahari tepat di atas kepala saat rombongan kami tiba di istana ini. Kedatangan kami disambut oleh Iswandi, guide yang akan menemani berkeliling. Sebelum masuk ke dalam istana, ada baiknya traveler mencopot sepatu dan menyimpannya di rak yang sudah disediakan.
Iswandi banyak bercerita soal Istana Maimun. Istana ini dibangun dengan megah di atas lahan seluas sekitar 5 hektar. Bangunan istananya sendiri seluas 2.772 meter persegi.
Istana ini dibangun oleh Sultan Ma\'mun Al Rasyid Perkasa Alam. Konon, istana ini dibangun untuk penghargaan kepada Maimunah, istri sang sultan yang amat dicintai.
Sebab itu, namanya jadi Istana Maimun. Tapi ada juga yang mengartikan Maimun sebagai berkah atau rahmat.
\"Maimun itu artinya berkah. Zaman itu, secara adat sultan sangat dihormati oleh rakyat. Sultan mengabdi kepada rakyat, bukan rakyat yang mengabdi kepada sultan,\" terang Iswandi kepada detikcom.
Melangkahkan kaki ke dalam Istana Maimun, traveler akan langsung terpesona dengan kemegahan istana ini. Warna kuning, merah dan hijau tampak mendominasi bangunan istana. Rupanya ada filosofi tersendiri terkait pemilihan warna-warna ini.
\"Hijau itu perlambang Agama, Merah itu Adat, sedangkan Kuning itu Arif Bijaksana. Bisa diartikan, Sultan itu seseorang yang tidak hanya punya Adat, tapi juga punya Agama dan Arif Bijaksana,\" imbuh Iswandi.
Istana Maimun sendiri merupakan perpaduan arsitektur dari beberapa gaya yaitu tradisional Melayu, Timur Tengah serta Eropa. Material yang digunakan untuk membangun istana ini diimpor dari luar negeri.
\"Lantainya dari Italia, lampu gantungnya dari Prancis,\" kata Iswandi.
Melangkahkan kaki ke dalam Istana Maimun, traveler akan langsung terpesona dengan kemegahan istana ini. Warna kuning, merah dan hijau tampak mendominasi bangunan istana. Rupanya ada filosofi tersendiri terkait pemilihan warna-warna ini.
\"Hijau itu perlambang Agama, Merah itu Adat, sedangkan Kuning itu Arif Bijaksana. Bisa diartikan, Sultan itu seseorang yang tidak hanya punya Adat, tapi juga punya Agama dan Arif Bijaksana,\" imbuh Iswandi.
Istana Maimun sendiri merupakan perpaduan arsitektur dari beberapa gaya yaitu tradisional Melayu, Timur Tengah serta Eropa. Material yang digunakan untuk membangun istana ini diimpor dari luar negeri.
\"Lantainya dari Italia, lampu gantungnya dari Prancis,\" kata Iswandi.
0 Comments:
Posting Komentar