
BERITABARU214 - Seorang mahasiswa bernama Nabil ditangkap polisi karena mencuri Handy Talkie (HT) milik polisi saat aksi demo di DPR. Nabil juga sempat berucap kasar kepada polisi.
\"Saya dengan ini mohon maaf kepada seluruh rekan-rekan anggota Polisi Republik Indonesia atas ucapan dan tingkah laku saya dalam video yang di-post oleh rekan saya dan viral di medsos,\" jelas Nabil.
Nabil mengaku emosional saat mengucapkan kata-kata kasar tersebut. Menurutnya, hal itu terjadi karena efek psikologi massa.
\"Hal tersebut saya ucapkan bukan dari hati, akan tetapi respons dari psikis massa aksi. Adapun tindakan dari pihak kepolisan adalah sebuah langkah preventif guna melindungi aset vital negara yang datang akibat respons dari tindakan anarkistis dari massa aksi yang sudah tidak terbendung lagi,\" jelas Nabil.
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
Nabil ditangkap polisi setelah videonya viral di media sosial. Dalam video itu, Nabil terlihat memegang HT milik polisi, lalu berujar kata-kata kasar.
Setelah ditangkap, terungkap bahwa Nabil menerima dana Rp 10 juta dari Ananda Badudu. Ananda Badudu, yang juga cucu tokoh bahasa Indonesia JS Badudu, pun diperiksa polisi.
Ananda Badudu kemudian dipulangkan pada pukul 10.00 WIB tadi. Polisi juga memulangkan Nabil dan seorang mahasiswa lainnya, yakni Hatif. Kasus keduanya kemudian disetop.
\"Ya (statusnya) tersangka, tapi kami pulangkan ke keluarga. Sudah SP-3, jatuhnya pembinaan. Kami kembalikan ke orang tua untuk dibina,\" ujar Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Rovan Richard Mahenu kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
0 Comments:
Posting Komentar