
BERITABARU214 - DPR telah memiliki anggota baru. Pada hari ini, Selasa (1/10/2019), sebanyak 575 wakil rakyat resmi dilantik.
Wakil rakyat ini nantinya akan mendapat gaji yang bisa dibilang biasa. Tapi jangan salah, anggota DPR bakal mendapat tunjangan yang luar biasa.
Berdasarkan catatan detikcom, gaji dan tunjangan anggota DPR dimuat dalam Surat Edaran Setjen DPR RI No. KU.00/9414/DPR RI/XII/2010. Selain itu, diatur pula dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-520/MK.02/2015
Di situ disebutkan, gaji pokok anggota sebesar Rp 4.200.000.
Ananda Badudu menjelaskan soal penggalangan dana yang hasilnya ditransfer ke mahasiswa untuk aksi di depan Gedung DPR. Ananda tergerak lantaran melihat kondisi negara yang menurutnya dalam keadaan tidak baik.
\"Sejak isu Papua di asrama Surabaya terjadi saya ada perasaan seperti, aduh kok bisa gini ya? Terus eskalasinya seperti itu pula dan perasaan tidak bisa berbuat apa-apa, itu perasaan tidak berdaya, itu semakin membuat saya pribadi semakin down. Maksudnya dengan adanya permasalahan yang ada tapi kita tak bisa berbuat apa-apa malah jadi semakin resah, resah kuadrat,\" tuturnya di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (1/10/2019).
\"Sampai kemudian masalah mengeskalasi dan pada semingguan belakangan ini jadi klimaks saya merasa ini harus berbuat sesuatu, apapun bentuknya saya harus berbuat sesuatu,\" imbuhnya.
Ananda Badudu menjelaskan soal penggalangan dana yang hasilnya ditransfer ke mahasiswa untuk aksi di depan Gedung DPR. Ananda tergerak lantaran melihat kondisi negara yang menurutnya dalam keadaan tidak baik.
\"Sejak isu Papua di asrama Surabaya terjadi saya ada perasaan seperti, aduh kok bisa gini ya? Terus eskalasinya seperti itu pula dan perasaan tidak bisa berbuat apa-apa, itu perasaan tidak berdaya, itu semakin membuat saya pribadi semakin down. Maksudnya dengan adanya permasalahan yang ada tapi kita tak bisa berbuat apa-apa malah jadi semakin resah, resah kuadrat,\" tuturnya di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (1/10/2019).
\"Sampai kemudian masalah mengeskalasi dan pada semingguan belakangan ini jadi klimaks saya merasa ini harus berbuat sesuatu, apapun bentuknya saya harus berbuat sesuatu,\" imbuhnya.
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
Singkat cerita, Ananda kemudian mengumpulkan dana melalui platform kitabisa.com. Dalam hitungan hari, dana yang digalang terus bertambah, hingga akhirnya Ananda menghentikan sumbangan dana di angka Rp 175 juta.
\"Setelah dihentikan pun masih banyak yang tanya ini bisa dibuka lagi nggak sih donasinya karena banyak yang mau donasi. Waktu itu diputuskan untuk tidak dibuka lagi karena sebelum ditetapkan peruntukan untuk apa kami tidak mau nerima dana dulu,\" jelasnya.
Ananda Badudu menjelaskan soal penggalangan dana yang hasilnya ditransfer ke mahasiswa untuk aksi di depan Gedung DPR. Ananda tergerak lantaran melihat kondisi negara yang menurutnya dalam keadaan tidak baik.
\"Sejak isu Papua di asrama Surabaya terjadi saya ada perasaan seperti, aduh kok bisa gini ya? Terus eskalasinya seperti itu pula dan perasaan tidak bisa berbuat apa-apa, itu perasaan tidak berdaya, itu semakin membuat saya pribadi semakin down. Maksudnya dengan adanya permasalahan yang ada tapi kita tak bisa berbuat apa-apa malah jadi semakin resah, resah kuadrat,\" tuturnya di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (1/10/2019).
\"Sampai kemudian masalah mengeskalasi dan pada semingguan belakangan ini jadi klimaks saya merasa ini harus berbuat sesuatu, apapun bentuknya saya harus berbuat sesuatu,\" imbuhnya.
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
Singkat cerita, Ananda kemudian mengumpulkan dana melalui platform kitabisa.com. Dalam hitungan hari, dana yang digalang terus bertambah, hingga akhirnya Ananda menghentikan sumbangan dana di angka Rp 175 juta.
\"Setelah dihentikan pun masih banyak yang tanya ini bisa dibuka lagi nggak sih donasinya karena banyak yang mau donasi. Waktu itu diputuskan untuk tidak dibuka lagi karena sebelum ditetapkan peruntukan untuk apa kami tidak mau nerima dana dulu,\" jelasnya.
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
Singkat cerita, Ananda kemudian mengumpulkan dana melalui platform kitabisa.com. Dalam hitungan hari, dana yang digalang terus bertambah, hingga akhirnya Ananda menghentikan sumbangan dana di angka Rp 175 juta.
\"Setelah dihentikan pun masih banyak yang tanya ini bisa dibuka lagi nggak sih donasinya karena banyak yang mau donasi. Waktu itu diputuskan untuk tidak dibuka lagi karena sebelum ditetapkan peruntukan untuk apa kami tidak mau nerima dana dulu,\" jelasnya.
Baca juga: Disomasi Polisi, Ananda Badudu: Saya Suarakan Kebenaran, Siap Dipanggil
Bukan hanya itu, DPR masih punya tunjangan lain di mana tunjangan ini mengalami kenaikan berdasarkan Surat Menteri Keuangan No S-520/MK.02/2015 dengan hal Persetujuan prinsip tentang kenaikan indeks tunjangan kehormatan, tunjangan komunikasi intensif, tunjangan peningkatan fungsi pengawasan dan anggaran, serta bantuan langganan listrik dan telepon bagi anggota DPR RI tanggal 9 Juli 2015.
Berikut rincian tambahan tunjangan tersebut:
1. Tunjangan Kehormatan
A) Ketua badan/komisi: Rp 4.460.000 naik menjadi Rp 6.690.000
B) Wakil ketua badan/komisi: Rp 4.300.000 naik menjadi Rp 6.450.000
C) anggota: Rp 3.720.000 naik menjadi Rp 5.580.000
2. Tunjangan Komunikasi Intensif
A) Ketua badan/komisi: Rp 14.140.000 naik menjadi Rp 16.468.000
B) Wakil ketua: Rp 14.140.000 naik menjadi Rp 16.009.000
C) Anggota: Rp 14.140.000 naik menjadi Rp 15.554.000
Ananda Badudu menjelaskan soal penggalangan dana yang hasilnya ditransfer ke mahasiswa untuk aksi di depan Gedung DPR. Ananda tergerak lantaran melihat kondisi negara yang menurutnya dalam keadaan tidak baik.
"Sejak isu Papua di asrama Surabaya terjadi saya ada perasaan seperti, aduh kok bisa gini ya? Terus eskalasinya seperti itu pula dan perasaan tidak bisa berbuat apa-apa, itu perasaan tidak berdaya, itu semakin membuat saya pribadi semakin down. Maksudnya dengan adanya permasalahan yang ada tapi kita tak bisa berbuat apa-apa malah jadi semakin resah, resah kuadrat," tuturnya di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (1/10/2019).
"Sampai kemudian masalah mengeskalasi dan pada semingguan belakangan ini jadi klimaks saya merasa ini harus berbuat sesuatu, apapun bentuknya saya harus berbuat sesuatu," imbuhnya.
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
Singkat cerita, Ananda kemudian mengumpulkan dana melalui platform kitabisa.com. Dalam hitungan hari, dana yang digalang terus bertambah, hingga akhirnya Ananda menghentikan sumbangan dana di angka Rp 175 juta.
"Setelah dihentikan pun masih banyak yang tanya ini bisa dibuka lagi nggak sih donasinya karena banyak yang mau donasi. Waktu itu diputuskan untuk tidak dibuka lagi karena sebelum ditetapkan peruntukan untuk apa kami tidak mau nerima dana dulu," jelasnya.
Baca juga: Disomasi Polisi, Ananda Badudu: Saya Suarakan Kebenaran, Siap Dipanggil
3. Tunjangan Peningkatan Fungsi Pengawasan dan Anggaran
A) Ketua badan/komisi: Rp 3.500.000 naik menjadi Rp 5.250.000
B) Wakil ketua badan/komisi: Rp 3.000.000 naik menjadi Rp 4.500.000
C) Anggota: Rp 2.500.000 naik menjadi Rp 3.750.000
4. Bantuan Langganan Listrik dan Telepon: Rp 5.500.000 naik menjadi Rp 7.700.000.
Simak Video \"Mahasiswa Kembali Beraksi di Sekitar Gedung DPR\"
0 Comments:
Posting Komentar