
BERITABARU214 - Suasana haru menyelimuti kedatangan 51 warga korban kerusuhan Wamena Papua di Bandara Internasional Minangkabau Sumatera Barat. Mereka adalah warga asal Sumatera Barat yang memilih eksodus dari Tanah Papua karena merasa keselamat dirinya terancam.
\"Alhamdulillah, saya bisa pulang. Saya bisa bertemu anak kembali,\" kata salah satu warga, Jefri Tanjung, di Bandara Minangkabau, Kamis (3/10/2019) malam.
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
Begitu tiba, Jefri langsung memeluk anaknya, Kesi Tri Wahyuni yang sudah menunggunya sejak sore. Kesi terlihat berulang kali menyeka air matanya.
Sejak kerusuhan melanda Wamena, Kesi mengaku sangat ingin bertemu keluarganya yang menetap di sana dan menjadi korban kerusuhan. Mahasiswi Universitas Negeri Padang itu memang menantikan saat-saat keluarganya keluar dari pintu kedatangan bandara.

\"Selama ini hanya bisa komunikasi lewat telepon. Ayah tidak bercerita banyak, hanya ngomong kebakaran saja pas kejadian. Ayah juga bilang ikut ngungsi,\" ujar Kesi.
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
Orang tua Kesi termasuk dalam 51 warga Sumatera Barat yang tiba di Bandara Internasional Minangkabau, yang merupakan rombongan warga yang memilih eksodus dari Tanah Papua. Sebelum diterbangkan dengan pesawat komersial, mereka diangkut dengan menggunakan pesawat Hercules dari Sentani.
Warga yang dievakuasi berusia anak-anak hingga dewasa, yang semuanya berasal dari Kecamatan Bayang dan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan. Sebagian besar di antara para warga yang pulang belum menentukan pilihan, apakah akan kembali atau menetap di kampung halaman mereka.
Baca juga: POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
0 Comments:
Posting Komentar