
BERITABARU214 - Sebanyak lima warga Blitar memilih eksodus dari Wamena. Selain merasa kondisi Wamena yang tidak aman, mereka juga tidak bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan.
Kelima orang tersebut adalah Yudi Prasetyo, warga Dusun Sumberagung, Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar; Edi Handoko, warga Jalan Kali Abat, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo Kota Blitar.
Siswo Daroeni, warga Dusun Sumberagung, Desa Gledug Kecamatan Sanankulon; Endang, warga Dusun Sumberagung, Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar; dan Samsudin, warga Dusun Sumberagung, Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
"Kami pilih secepatnya pulang mbak. Ini tadi pakai pesawat Lion Air bayar sendiri. Biayanya Rp 1 juta per orang. Soalnya disana gak aman dan gak bisa kerja," katanya kepada detikcom saat diterima Pemkab Blitar di Pendopo Kanigoro, Rabu (9/10/2019).
Mereka dijemput Dinas Sosial Pemkab Blitar di Bandara Juanda. Selanjutnya, mereka diterima di Pendopo Pemkab di Kanigoro. Satu diantaranya, Endang menderita sakit sehingga akan dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
"Ini tadi dijemput dinsos. Karena ada satu yang sakit, saya minta langsung dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, tentu dengan zero biaya," kata Bupati Blitar, Rijanto.
Sedangkan empat lainnya, akan diantar menuju rumah mereka masing-masing. Pemkab Blitar juga terus memantau gelombang eksodus warga Blitar dari Wamena selanjutnya, dan akan melakukan penanganan maksimal jika mereka tiba di Bandara Juanda..
0 Comments:
Posting Komentar