
BERITABARU214 - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bercerita tentang perjuangan prajurit yang harus rela meninggalkan keluarga di rumah demi tugas. Menurut Hadi, dirinya kadang sedih tiap tahu ada prajuritnya yang harus meninggalkan anak-istri padahal baru bertemu usai pulang dari tugas sebelumnya.
Hadi mengawali cerita ketika dirinya harus menyiapkan pasukan untuk bertugas pagi hari. Proses persiapan itu dilakukan pada malam sebelumnya.
"Saya punya satu cerita, tentang penugasan, ketika itu pukul 21.00 WIB, dan harus mengirimkan pasukan, termasuk saya konfirmasi ke Pak Kapolri-nya, Pak Tito, 'Pak Tito kapan ngirim pasukan kang mas? Malam hari ini saya persiapan kang mas, besok pagi sudah ada di wilayah, pagi-pagi'," kata Hadi, di Gedung Ukumearek Asso, Wamena, Jayawijaya, Kamis (28/11/2019)
"Asops segera siapkan pasukan, karena Pak Kapolri sudah menyiapkan pasukan, saya harus menyiapkan pasukan malam ini, sudah ada rencana yang dibikin di antara kedua Asops," sambungnya.
Hadi mengatakan pada saat memberi perintah penugasan, biasanya prajuritnya masih bersama keluarga. Namun, atas perintahnya, prajurit tersebut harus segera pergi dari rumah dan melaksanakan tugas dengan baik.
"Pada waktu itu mungkin sedang dalam senda gurau dengan anak-istrinya, saya sampaikan 'Besok harus sudah sampai ke sana. Pasang alarm, malam itu juga berangkat, pagi-pagi sudah di wilayah sasaran dan mampu melaksanakan tugas dengan baik'," ujarnya.
Hadi menyebut, di balik pelaksanaan tugas itu, ada istri menyampaikan pentingnya waktu bersama suaminya yang merupakan prajurit. Namun, istri tersebut harus rela membiarkan suaminya bertugas karena merupakan perintah.
"Cerita di balik itu adalah seorang istri yang setia menyampaikan 'Betapa pentingnya 5 menit terakhir karena kami sedang bersenda gurau dengan keluarga, ternyata ada perintah dan saya merelakan suami saya pergi menuju wilayah penugasan,'" sebut Hadi.
"Saya membaca dan saya sedih sebetulnya, karena apa? Karena keluarga itu harus meninggalkan anaknya yang mungkin baru ketemu sekian minggu," tambahnya.
Menurut Hadi, kerelaan itu merupakan bentuk dedikasi dari prajurit dan keluarganya demi tugas negara. Menurutnya, personel kepolisian juga melakukan hal yang sama.
"Saya yakin, cerita yang saya sampaikan ini sama dengan cerita yang dialami prajurit Polri, ada satu dedikasi segera meninggalkan anak untuk melaksanakan tugas dan itu adalah tugas yang sangat mulia, tugas negara, tugas yang sangat terhormat," tuturnya.
0 Comments:
Posting Komentar