
BERITABARU214 - Partai NasDem mengatakan pertemuan Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman menjadi sebuah langkah awal atau taaruf politik. NasDem juga bercerita candaan Sohibul sebagai kode pada Pilpres 2024 untuk berkoalisi.
"Ini masih taaruf jadi kalau pertemuan pertama langsung tancap gas kan biasanya kalau yang cepat-cepat itu gampang patah juga," ujar Ketua DPP NasDem, Willy Aditya pada diskusi 'Mewarnai Pelukan Politik PKS dan Partai NasDem' di Kedai Sirih Merah, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2019).

Willy mengatakan pada pertemuan itu ada tiga kesepakatan yang dicapai oleh PKS dan NasDem. Poin pertama adalah kedua partai saling menghargai posisi masing-masing partai sebagai oposisi dan berada di dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Ada tiga kesepakatan yang kita tanda tangani bersama. Yang pertama adalah menghormati posisi parpol masing-masing," kata dia.
Selanjutnya, Willy mengatakan kedua partai sama-sama bersepakat untuk mengedepankan keteladanan. Poin ketiga adalah menjaga nilai Pancasila dan memerangi radikalisme, intoleransi dan terorisme.
"Poin kedua sama-sama mengedepankan akhlakul karimah, keteladanan. Jadi sama-sama mengedepankan kebajikan akhlak di ruang publik," imbuh Willy.
"Ketiga adalah sama-sama menjaga nilai-nilai kebangsaan Pancasila untuk kemudian sama-sama bersikap tegas terhadap aksi-aksi intoleransi, radikalisme, terorisme itu yang terjadi di poin yang disepakati bersama," lanjutnya.
Willy mengatakan, hasil dari pertemuan itu akan dibahas pada Kongres NasDem. Namun Willy menyebut Sohibul Iman sempat melontarkan candaan koalisi NasDem dan PKS yang hampir mencapai 20 persen suara sah nasional untuk berkoalisi pada Pilpres 2024.
"Tidak secara spesifik tapi dalam agenda kongres ada dua komisi yang bahas pemenang pemilu, pilkada tapi ada hal yang sebenarnya luput disampaikan ada bercandaan Pak Sohibul dalam pertemuan itu 'Bang Surya ini kalau NasDem dan PKS ini kalau bersatu kurang sedikit aja 20 persen, hahaha kita gantung di sana hahaha," ujar Willy sambil tertawa.
Sebagaimana diketahui, Partai NasDem saat ini punya 59 kursi di parlemen pusat atau 10,3%. PKS punya 50 kursi atau 8,21%. Ambang batas pencapresan, sejauh ini, adalah 20% kursi parlemen atau 25% suara sah nasional.
Sementara itu, Juru Bicara PKS, Ahmad Fathul Bari, menjelaskan candaan Sohibul tersebut. Menurutnya terlalu jauh untuk membahas koalisi pada Pilpres 2024.
"Presiden PKS bahkan tegas boro-boro kita ngomongin 2024, Pilkada 2020 aja tidak ada kita bicarakan tidak ada agenda praktis seperti itu," ujar Fathul.
Namun demikian, Fathul mengatakan dinamika politik sangatlah cair, apapun bisa terjadi. Sehingga sangat dimungkinkan apabila nanti ada pembicaraan lebih lanjut atas pertemuan antara NasDem dan PKS pada Rabu (30/10) kemarin itu.
"Dan kalaupun nanti ada itu hal yang wajar karena partai politik bahkan dalam Pilkada pun sangat cair. Jadi kalau dinamika ke depan ada pembicaraan-pembicaraan lain tentu itu juga bukan merupakan, bisa jadi tidak secara langsung merupakan sambungan dari pertemuan kemarin tapi hal yang wajar dari sistem demokrasi," lanjutnya.

0 Comments:
Posting Komentar