
BERITABARU214 - Beberapa waktu terakhir ini ramai diberitakan tudingan rekayasa kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Hal ini dikarenakan munculnya sebuah video dimana Novel Baswedan diberitakan bahwa matanya dalam kondisi baik-baik saja.
Sebelumnya pada Senin (04/11), Kapolri Jenderal Idham Azis telah sambangi KPK dan menyampaikan komitmennya kepada para pemimpin KPK untuk segera mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan. Selain itu diketahui Presiden Joko Widodo kembali memberikan tenggat waktu kepada tim teknis Lapangan Polri hingga awal Desember untuk mengungkap kasus tersebut.
Lantas bagaimana reaksi Novel soal tuduhan rekayasa kasus penyiraman air keras yang tengah menjadi perbincangan hangat? Bagaimana kabar terkini Novel Baswedan sejak tragedi 11 April 2017 silam? Dan apa tangapan Novel terkait tambahan tenggat waktu ini? Simak wawancara eksklusif DW Indonesia dengan penyidik senior KPK Novel Baswedan, Rabu (06/11).
Deutsche Welle: Bagaimana perkembangan kondisi mata Anda saat ini?
Novel Baswedan: Jadi gini, empat bulan yang lalu mata kiri saya itu tiba-tiba blank, gak lihat. Itu tentunya sesuatu hal yang luar biasa bagi saya karena tumpuan penglihatan saya itu mata kiri sebenarnya. Orang mengira mata kanan saya yang terlihat seperti normal ini jadi penglihatan biasa, padahal mata kanan saya kurang bisa lihat. Jadi mata kiri saya yang habis dioperasi OOKP itu yang jadi tumpuan lihat blank tiba-tiba empat bulan lalu. Makanya saya bolak-balik Singapura. Dan ternyata setelah beberapa lama sudah semakin baik lah untuk mata kiri. Terus blank lagi beberapa kali, ini yang sudah ketiga kali. Masalah itu sudah diperiksa dokter dengan lebih intens. Intinya permasalahan mata kiri karena ada pendarahan di balik lensa. Pendarahan itu yang dikontrol untuk dilihat agar tidak menjadi resiko-resiko lainnya. Tapi sekarang sudah semakin baik sih yang kiri.
Jadi saya hari ini di Singapura ada beberapa hal, yang pertama harusnya enam bulan sekali saya diperiksa oleh dokter retina dan dokter glaukoma. Itu dilakukan kemarin, sudah selesai. Dan hari ini siang, saya diperiksa sama dokter ahli kornea yang dokter utama yang periksa saya terkait dengan permasalahan mata kiri. Seperti itu.
Sejauh ini bagaimana langkah hukum yang telah Anda lakukan akan kasus ini?
Memang kawan-kawan membawa itu ke HAM internasional dari Amnesty, dari beberapa kawan-kawan lain, bahkan beberapa kali utusan dari HAM internasional telah bicara, dan kawan-kawan sudah menyampaikan hasil investigasinya.
Sekarang ramai diberitakan bahwa kasus penyiraman air keras terhadap Anda merupakan rekayasa, tanggapan Anda?
Kan gini saya ngga ngerti yang nuduh itu maksudnya apa. Yang pasti saya bisa memahami itu orang awam, bukan orang yang punya ahli ilmu kedokteran atau yang mengerti. Menuduh begitu bagi saya ngga penting lah dia mau ngomong apa, kalau dia pengin tahu ya tanya dokternya atau tanya ke orang yang paham. Soal ada yang bilang mata saya kondisinya baik-baik saja sebenarnya, anggap saja dia itu doain saya. Saya ngga risau lah.
Anda merasa ada motif lain yang coba dibangun seiring munculnya isu rekayasa ini?
Coba perhatikan, ini orang yang bicara-bicara ini kan saya kok melihat bukan suatu hal yang berdiri sendiri. Karena rangkaian serangan ke KPK itu banyak sekali. Bukan hanya dengan saya saja loh, dengan yang lain-lain. Cuma yang saya ini agak banyak gitu. Saya melihat ada motif tertentu tapi saya tidak bisa simpulkan karena saya tidak ahli.
Ada yang berpendapat penyerangan yang menimpa Anda didasari masalah personal, Anda melihatnya demikian?
Nggak masuk akal. Itu kan omongan orang yang asal. Kalau dibilang itu motif pribadi masa sih orang itu punya effort yang sedemikian rupa, bahkan tim gabungan bilang ke saya loh di tempat saya itu bisa dibikin blank spot. Orang motif pribadi yang punya kekuatan sedemikian hebat

0 Comments:
Posting Komentar