
BERITABARU214 -Uber melakukan pengujian mobil otonom selama kurang lebih 18 bulan. Dalam masa pengujian itu seorang wanita tewas pada tahun lalu diduga akibat kesalahan perangkat lunak. Selain satu korban tewas, National Transportation Safety Board (NSTB) mengungkapkan mobil otonom mengalami kecelakaan sebanyak 37 kali.
NSTB akan menggunakan data kecelakaan ini sebagai rekomendasi bagaimana industri otomotif mengembangkan isu perangkat lunak mobil otonom. Selain pada industri, regulator atau pemerintah juga dapat mengadopsi hasil pengujian ini sebagai takaran keamanannya kepada masyarakat.
Lembaga itu akan mengadakan pertemuan untuk memastikan penyebab wanita 49 tahun yang tewas dalam kecelakaan saat ia mengendarai sepeda di malam hari. Dalam laporan yang dikeluarkan oleh NTSB, mobil Uber Technology Inc telah gagal mengidentifikasi wanita itu sebagai orang yang menyeberangi jalanan.

Usai kecelakaan yang memakan korban jiwa itu Uber menghentikan pengujian mobil otonom hingga akhirnya dilanjutkan kembali pada Desember 2018 setelah melakukan revisi dan standar batas keamanan yang baru,
Juru bicara Uber, Sarah Abboud menyampaikan penyesalan perusahaan tersebut atas kecelakaan yang terjadi. "Adopsi peningkatan program penting untuk prioritas keamanan ke depannya. Kami sangat menghargai kelugasan investigasi NTSB pada kecelakaan itu dan kami menunggu rekomendasi mereka," katanya.
Setidaknya 33 dari 37 kecelakaan yang ditemukan oleh NTSB pada periode September 2016 sampai Maret 2018 terjadi akibat kendaraan lain yang menabrak mobil tes itu. Dalam sebuah kecelakaan operator mengambil alih kendali untuk menghindari kendaraan yang mengarah ke mobil namun berakhir menabrak mobil yang sedang parkir.
NTSB mengatakan bahwa Uber simulasi sensor data yang diterapkan pada perangkat lunak baru. Hasil revisi perangkat lunaknya itu dapat mendeteksi orang dalam jarak 88 meter atau 4,5 detik sebelum terjadi tubrukan. Sistem kendaraan akan mulai mengerem 4 detik sebelum terjadi tabrakan.
Dalam praktiknya, mobil otonom tak dapat melakukan identifikasi pengendara sepeda hingga 1,2 detik sebelum terjadi tabrakan. Waktu itu terlalu singkat untuk menghindari terjadinya tabrakan. "Desain sistem tidak memasukkan pertimbangan pada orang yang mengendarai sepeda," tulis NTSB seperti dikutip dari Autoblog.
Sistem ini juga mengalami jeda waktu 1 detik sebelum pengereman ketika kendaraan mengkalkulasi jalur alternatif atau pengambilalihan kendali.
Pada bulan Maret lalu jaksa di Arizona mengatakan bahwa Uber tidak sepenuhnya bersalah atas kecelakaan yang menelan korban nyawa itu. Polisi melakukan investigasi dan menemukan safety driver yang ada di dalam mobil seharusnya dapat menghindari kecelakaan. Polisi mengatakan bahwa kecelakaan itu dapat dihindari dan pengemudi cadangan yang berjaga di mobil otonom sedang menonton program TV saat itu.
0 Comments:
Posting Komentar