
BERITABARU214 - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan penyelundupan kendaraan mewah melalui pelabuhan di Indonesia tahun ini meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kendaraan mewah tersebut berasal dari Singapura dan Jepang.
Ia menjelaskan, pada 2016 hanya terdapat 3 kasus, dan 2017 turun jadi 1 kasus. Kemudian pada 2018 meningkat lagi menjadi 13 kasus dan terbanyak pada 2019 menjadi 67 kasus penyelundupan melalui pelabuhan di seluruh Indonesia.
Kendaraan mewah yang berasal dari Singapura pada 2016 sebanyak tiga kendaraan, 2017 meningkat menjadi 26 kendaraan, 2018 turun menjadi 10 kendaraan dan 2019 menjadi 2 kendaraan. Sedangkan dari Jepang hanya sebanyak 19 kendaraan.

"Kalau dilihat dari sepanjang 2016 sampai 2019, itu meningkat luar biasa besar. Jadi mungkin permintaannya tinggi sekali sehingga upaya penyelundupan meningkat luar biasa ada 2019," ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (17/12/2019).
Menurutnya, jika dilihat dari penindakan kendaraan mewah yang dilakukan oleh Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, yang paling dominan adalah barang yang berasal dari Singapura. Oleh karenanya Sri Mulyani akan bekerjasama dengan pemerintah Singapura untuk mencegah hal ini kembali terjadi.
"Ini adalah satu tantangan besar. Upaya kita, kita kerja sama dengan Singapura, kami sudah bicara dengan Menkeu Singapura untuk melakukan kerja sama erat," jelasnya.
Menurutnya, dengan kerjasama ini, maka setidaknya akan mencegah penyelundupan barang mewah dari negara Singa tersebut. Kerja sama dilakukan antara DJBC RI dan DJBC Singapura.
"Kerja sama ini antara DJBC Indonesia dan DJBC Singapura. Nanti ada pertukaran data informasi yang kita lakukan agar semakin kuat sehingga cegah kejadian-kejadian seperti ini, karena mereka akan berikan lead information ke kita," tegasnya.
0 Comments:
Posting Komentar