Menguak Sosok Pentolan Terduga Teroris Bekasi
BERITABARU214 -Polri terus menyelidiki terduga teroris, EY, yang ditangkap di Jakarta Timur. Dalam pemeriksaannya terungkap, pentolan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu memiliki sejumlah keahlian.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, sang terduga teroris itu mahir dalam merakit bom yang canggih. Ilmu tersebut didapatnya melalui otodidak.
"Dia belajar dari media sosial. Dia juga coba melihat bagaimana bom yang dipraktikkan dalam perang di Suriah, kemudian Irak, dan Sri Lanka," ujar Dedi di kantornya, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Bom-bom ini dikatakannya sudah berhasil dipraktikkan di daerah konflik tersebut. Selain itu, lanjut Dedi, EY juga diketahui memiliki kemampuan merakit bom dengan bahan-bahan kimia.
"Basic kimia juga dia punya. Ini berbentuknya kan cairan-cairan. Cairan satu, cairan dua dicoba terus sama dia. Kalau dengan ukuran segini memiliki daya ledak segini, dia sudah bisa mengukur begitu," kata Dedi.
Selain memiliki kemampuan kimia, EY juga diketahui mempunyai keahlian dalam bidang elektronik. Sebab, ia juga membuka usaha servis handphone di kawasan Bekasi.
Bahkan bom pipa yang ditemukan di toko ponsel Wanky Cell, Bekasi itu rencananya akan digunakan untuk amaliyah atau aksi teror dengan memanfaatkan hiruk pikuk unjuk rasa Pemilu 2019.
"Menurut keterangan yang bersangkutan apabila nanti terjadi demo dalam jumlah massa yang sangat besar di KPU, itu diprediksi oleh dia akan ada jammer (penghalang sinyal) terhadap handphone," ujar Dedi.
"Oleh karenanya, handphone tidak bisa digunakan sebagai switching bomb. Ini booster sudah menggunakan Wi-Fi. Ya kalau Wi-Fi tentu sampai saat ini belum ada jammer," sambungnya.
Dedi menjelaskan, penggunaan booster pada bom tersebut membuat peledak itu bisa dipicu dari radius 200 meter. Ia pun menyampaikan bahwa bom itu dilengkapi dengan router sebagai penguat sinyal.
Dengan menggunakan router, bom rakitan EY itu bisa memiliki radius hingga 500 meter. "Tambah lagi penguatnya dia bisa sampai satu kilo (meter)," tuturnya.
Menurut pengakuan terduga teroris, kata Dedi, bom tersebut akan diledakkan di tengah-tengah demostran pada 22 Mei nanti atau saat pengumuman pemenang Pemilu 2019.
0 Comments:
Posting Komentar