Bukan hari ini saja, menu berbuka berupa bubur yang disiram sayur lodeh atau sayur tempe krecek ini ternyata disajikan setiap hari saat bulan ramadhan. Hal tersebut telah berlaku selama turun temurun.
Pantauan detikcom di Masjid Sabilurrosya'ad, tampak beberapa orang baik laki-laki dan perempuan tengah bahu-membahu memasak makanan untuk berbuka puasa. Selain itu, tampak pula seorang pria tua tengah duduk di depan panci berukuran besar berisi beras dan air.
Sembari mendengarkan alunan lagu era jaman dahulu, pria bertopi ini dengan santai mengaduk rendaman beras dan air di panci tersebut. Sesekali tampak pria tua ini berhenti sejenak, karena
menambah kayu ke tungku agar api yang menyulut panci itu tidak padam.
Takmir Masjid Sabilurrosya'ad, Nur Jauzak (52) mengatakan, bahwa apa yang dilakukan orang-orang tersebut adalah memasak bubur sayur lodeh untuk berbuka puasa. Nur menjelaskan kegiatan tersebut rutin dilakukan saat bulan ramadhan, mengingat setiap hari Masjid Sabilurrosya'ad menyediakan menu berbuka berupa bubur sayur lodeh.
"Setiap ramadhan memang menu berbuka di Masjid ini (Masjid Sabilurrosya'ad) bubur dengan sayur, dan itu sudah berlangsung sejak lama," ucapnya saat ditemui detikcom di Masjid Sabilurrosya'ad di Dusun Kauman, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Bantul, Senin (13/5/2019).
Lanjut Nur, ia tidak mengetahui secara pasti kapan tradisi membuat bubur untuk menu berbuka dimulai. Menurutnya, sejak ia berusia belasan tahun tradisi tersebut sudah dilakukan oleh warga sekitar.
Lebih lanjut, meski tidak tahu siapa yang memulai tradisi tersebut. Nur menilai menu bubur sayur yang dibuat warga dahulunya merupakan media dakwah para penyebar agama Islam di Dusun Kauman.
"Tidak ada yang tahu sejak kapan dimulainya buat bubur untuk takjil berbuka puasa. Tapi kemungkinan sudah ada sejak Panembahan Bodho (Raden Trenggono) ke sini saat menyebarkan agama Islam," ujarnya.
0 Comments:
Posting Komentar