
BERITABARU214 -
Ketua Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Ahmad Basarah memandang ada pihak yang mencoba membelokkan sejarah bangsa saat ini. Menurutnya, pihak tersebut menggunakan cara Belanda, yakni devide et impera atau politik pecah belah.
"Ada yang coba belokkan sejarah peradaban saat ini. Salah satu modus operandinya melanjutkan cara Belanda dengan politik devide et impera. Dari lima bangsa yang pernah menjajah Nusantara, Belanda terlama, karena salah satu caranya pakai devide et impera itu. Adu domba antarkerajaan supaya konflik, baru Belanda masuk untuk rampok kekayaan negara," ujar Basarah di kantor DPP PA GMNI, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019).
Kelompok nasionalis, menurutnya, diadu dengan kelompok Islam. Wakil Ketua MPR ini juga mengatakan kelompok yang dinilai nasionalis diadu domba dengan TNI-Polri.
"Nasionalis diadu dengan Islam atau dengan TNI-Polri. Yang nasionalis dianggap jauh dari Islam, kafir. Seakan-akan ada persoalan sejarah yang belum selesai. Sama dengan zaman Sukarno, dulu waktu Masyumi dibubarkan, Bung Karno dibilang anti-Islam. Ini menyangkut pemberontakan," ucap Basarah.
Namun dia mengatakan perpecahan itu tidak akan terjadi jika kelompok nasionalis, Islam, TNI-Polri bersatu. Untuk itu, Basarah, yang juga Wasekjen PDIP, mengingatkan agar generasi muda tetap melanjutkan peradaban yang telah didirikan oleh pendiri bangsa.
"Ancaman ini hanya bisa kita lawan jika nasionalis, Islam, dan TNI-Polri bersatu. Tugas kita adalah melanjutkan peradaban Indonesia yang telah didirikan oleh pendiri bangsa," katanya.
Hal yang sama diutarakan oleh Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Budiman. Ia mengatakan potensi perpecahan kelompok itu sangat besar.
Untuk itu, dia meminta seluruh unsur bekerja sama menjaga keutuhan bangsa dan tidak saling menyalahkan.
"Keinginan memecah belah ini sangat besar. Oleh sebab itu, kita yang masih bisa bekerja, yang masih bisa memberi nasihat, yang masih bisa melanjutkan perjuangan mempertahankan NKRI berdasarkan Pancasila, harus bersama bahu-membahu, tidak saling menyalahkan. Tapi ayo, kita sama-sama," katanya.
0 Comments:
Posting Komentar