
BERITABARU214 - Anak-anak korban banjir di Solok Selatan, Sumatera Barat, menangis di depan gurunya. Para murid SDN 19 Sapan Salak itu menangisi nasib kelanjutannya bersekolah karena seragam dan buku-bukunya tersapu banjir.
"Saat kami mengunjungi siswa ada murid yang menangis mengadukan bagaimana mereka mau sekolah karena buku dan seragam sudah habis semua. Ada juga yang orang tuanya sampai sakit karena memikirkan perlengkapan sekolah anaknya," kata guru SD 19 Sapan Salak, Tesa Aries, di Padang Aro, sebagaimana dilansir Antara, Jumat (29/11/2019).

Dia mengatakan, mendengar keluhan murid yang menjadi korban banjir bandang itu pihaknya menenangkan mereka dengan menjelaskan bahwa jika seragam dan buku sekolah merupakan tanggung jawab sekolah. Guru-guru, katanya, sudah menghimpun bantuan untuk membeli perlengkapan murid nantinya dan kemarin baru terkumpul sekitar Rp 3 juta.
Jalan ke Sapan Salak, katanya, memang sudah terbuka tetapi untuk pergi ke sekolah masih rawan sebab jalan licin dan banyak genangan air. Selain itu, ada lagi murid yang di Sungak Mampiang berjumlah tiga orang juga belum bisa keluar sebab longsor di sana juga parah. Kalau dari Jorong Manggih ke Sungai Mampiang, kata dia, jaraknya sekitar tiga kilometer dan sekarang hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.
"Kami saja saat menjenguk siswa ke Sungai Mampiang butuh waktu 2,5 jam jalan kaki sebab kondisi longsor juga parah, material batu yang terbawa longsor besar-besar," ujarnya.
0 Comments:
Posting Komentar