Heboh Ada Situs Sekaran Pra Majapahit di Tengah Proyek Tol Pandaan-Malang
BERITABARU214 - Pertengahan Maret 2019, warga Kota Malang dikejutkan dengan penemuan situs tepat di tengah proyek jalan Tol Pandaan-Malang. Situs berupa struktur bata kuno itu diyakini merupakan bangunan suci yang menghadap ke arah Gunung Semeru.
Tim arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mulai mengekskavasi situs di tengah proyek Tol Pandaan-Malang. Bersamaan juga lokasi tempat situs itu ditemukan diberi nama.
Nama untuk situs itu adalah Sekaran. Pemberian nama itu mengacu pada nama dusun setempat. Situs Sekaran ditemukan berupa susunan batu bata kuno beberapa waktu lalu di tengah pengerjaan tol. Lokasinya berada di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, atau km 37-700 ruas Tol Pandaan-Malang.
Selain struktur batu bata kuno, di sekitar lokasi juga banyak ditemukan benda-benda cagar budaya lain. Di antaranya, uang gobog, beberapa barang berlapis emas, kaca benggala, dan benda kuno lainnya.
"Mengacu pada nama dusun, situs ini kami namai Sekaran. Ekskavasi baru mulai dilakukan. Ada yang menarik, melihat dari batu batanya, diduga dipasang dengan menggunakan cara gosok. Ukuran batu bata ini, tak sama dengan Trowulan, bisa jadi ini pra Majapahit. Tetapi lima hari ke depan setelah ekskavasi selesai, baru bisa menyampaikan hasilnya," terang arkeolog BPCB Wicaksono Dwi Nugroho ditemui di lokasi penggalian, Selasa (12/3/2019).
Kemajuan besar dalam penggalian situs di Tol Pandaan-Malang. Arkeolog mengungkap adanya struktur bangunan baru di luar titik awal penggalian. Diperkirakan, situs bernama Sekaran itu menyerupai desa kuno pra-Majapahit.
Wicaksono mengaku penggalian menemukan susunan batu bata yang terpisah. Hal ini menunjukkan bahwa Situs Sekaran bukan dalam satu bangunan utuh. Melainkan struktur bangunan yang terpisah-pisah dalam satu kawasan.
"Kami menemukan tatanan batu bata yang tidak menyatu dalam satu tempat. Ada tatanan yang kami yakini sebagai pondasi bangunan. Untuk sementara bisa diperkirakan situs ini tanda kutip sebuah desa kuno pra-Majapahit," ungkap Wicaksono ditemui di lokasi, Sabtu (16/3/2019).
Wicaksono menambahkan, hasil penggalian mengungkap penemuan cukup signifikan. Sehingga nantinya bisa menjadi literasi akademis. Namun, akan lebih terungkap dengan jelas ketika penggalian terselesaikan sampai 21 Maret 2019 mendatang.
"Kami memperpanjang waktu penggalian, yang sebenarnya hari ini selesai. Ada kemajuan cukup besar, yang membuat untuk menambah waktu penggalian dari lima hari diperpanjang sampai 21 Maret nanti," imbuh Wicaksono.
Penggalian (Ekskavasi) digelar selama 5 hari, namun memasuki hari keempat arkeolog menemukan struktur bangunan batu bata baru di tempat berbeda. BPCB untuk sementara menduga jika Situs Sekaran merupakan permukiman elite di abad 12 hingga 13 Masehi.
Tatanan batu bata yang ditemukan bagian depan diyakini menghadap ke timur atau Gunung Semeru, sementara bagian belakang mengarah ke Gunung Kawi atau barat laut. Masyarakat Jawa zaman dulu, kata Wicaksono, baik di masa Budha ataupun Hindu sangat menghormati gunung-gunung sebagai tempat suci. Untuk wilayah Jawa Timur, Mahameru atau Gunung Semeru menjadi kiblat yang sangat dihormati.
"Dari posisinya, bisa dikatakan jika tatanan batu bata menghadap ke Gunung Semeru dan belakangnya Gunung Kawi. Namun, apakah ini komplek peribadatan atau petirtaan, apakah pemukiman kita sedang dalami," lanjut Wicaksono.
Pelestarian Situs Sekaran sebagai cagar budaya kini diserahkan kepada Pemerintah Desa Sekarpuro dan Pemerintah Kabupaten Malang.
0 Comments:
Posting Komentar