Cegah Persatuan Bangsa Pecah, Wali Kota Malang Ajak Warga Perangi Hoax
BERITABARU214 - Bincang Aksi Mencari Solusi (Bakso) bersama masyarakat Kota Malang digelar untuk memerangi berita bohong (hoax). Masyarakat juga diminta bijak dalam menggunakan sosial media agar kerukunan antarsesama anak bangsa terjaga.
Hal ini disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji bersama Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri saat menggelar Bakso di Balai RW 09, Kelurahan Blimbing, Kota Malang, Selasa (20/8/2019), malam.
Kepada warga, Sutiaji menceritakan apa yang terjadi dan berkembang, pasca-insiden 15 Agustus 2019 lalu. Dimana telah terjadi gesekan antara Aliansi Mahasiswa Papua dengan kelompok masyarakat.
Peristiwa itu, kata dia, juga dipicu adanya informasi hoax. Diciptakan informasi adanya perusakan mobil, pemecahan kaca-kaca. Padahal, lanjutnya, semua informasi tersebut tidak terjadi.
\"Memang ada benturan, namun bisa diredakan oleh aparat dan situasi terjaga dengan aman saat itu,\" ungkap Sutiaji.
Ditambahkan, situasi semakin runyam, setelah muncul berita pemulangan mahasiswa Papua. Faktanya, tidak ada pernyataan dan kebijakan seperti itu.
\"Maka, mari kita bijak bersosial media, serta secara khusus kepada kanal media apa pun, saya juga mengimbau untuk bijak dan arif dalam membingkai informasi,\" seru Sutiaji.
Secara khusus, Sutiaji mengajak seluruh elemen masyarakat mempererat ikatan persaudaraan. Diketahui, di Kota Malang ada sekitar seribu mahasiswa Papua yang menimba ilmu.
Mereka selama ini bisa membaur dan beraktivitas dengan baik di kampus masing-masing.
\"Papua adalah saudara kita, ada sekitar tidak kurang 1.000 mahasiswa Papua di Kota Malang. Yang selama ini juga mampu membaur dan beraktivitas dengan baik di kampus. Itu disampaikan secara langsung oleh para rektor dan pimpinan perguruan tinggi dalam pertemuan di Balai Kota siang tadi,\" tutur Sutiaji.
\"Meski kalau ada info seperti itu, maka saya jamin anak-anak kami, pelajar, mahasiswa, dan warga Papua aman serta nyaman tinggal di Kota Malang,\" sambung Sutiaji.
Dia juga mengapresiasi program Bakso yang diinisiasi oleh Polres Malang Kota, untuk bisa langsung bertatap muka dengan masyarakat, membahas dan menyelesaikan persoalan dengan jagongan (duduk bareng, red) ..
\"Ini program inovatif dan kreatif Bapak Kapolres Malang Kota, pakai istilah Bakso, yang notabene makanan khas Malang. Artinya kegiatan ini memiliki nilai kearifan lokal yang sangat kuat. Pola-pola keguyuban, jagongan dan obrolan seperti ini yang harus dihidupkan,\" ujar Sutiaji.
Kedua petinggi Kota Malang itu juga sama-sama mengajak warga untuk merangkul dan aktif mengajak warga Papua dan juga warga daerah lain untuk kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.
\"Slogan kita adalah Salam Satu Jiwa, yang artinya jiwa satu yang sama yakni Indonesia,\" ucap Sutiaji.
0 Comments:
Posting Komentar